Lobi Kereta Cepat Berlanjut, Dubes China Temui Menko Darmin

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Jumat, 28 Agu 2015 14:45 WIB
Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng menyodorkan klausul tambahan dalam proposal kepada Menko Perekonomian.
Kereta cepat China, CRH (China Railway Highspeed) Beijing-Shanghai di Beijing Southwest Railway Station. China kini mengincar proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. (CNN Indonesia/Anggi Kusumadewi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Mengetahui Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengirim utusan khusus untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka guna menyodorkan konsep baru pembangunan kereta cepat, Pemerintah China tak tinggal diam. Kini giliran Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng bertandang ke kantor Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution guna membahas kelanjutan proyek tersebut.

Darmin menjelaskan kedatangan perwakilan negara China itu untuk menyampaikan usulan tambahan yang akan diajukan dalam proposal pengadaan proyek Kereta Cepat (High Speed Train) Jakarta-Bandung.

"Kita sudah mulai mendengarkan laporan hasil analisis assestment dari konsultan Boston Consulting Group, proposal dari pihak China maupun Jepang. Memang China mengajukan usulan tambahan lagi dalam butir proposalnya," ujar Darmin saat ditemui di kantornya, Jumat (28/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski enggan menyebutkan usulan tambahan yang disodorkan China dalam proposalnya, namun Darmin memastikan usulan tambahan tersbut tidak akan mempengaruhi penilaian tahap awal yang dilakukan oleh konsultan. Pasalnya, pemerintah sudah sejak awal meminta evaluasi uji kelayakan dua calon investor itu.

"Memang belum selesai dibahas. Tapi memang kami minta evaluasinya harus dibedakan proposal semula tanpa tambahan request. Sehingga nanti mungkin laporan keseluruhan yang akan dibahas," ujarnya.

Seperti diketahui, dua negara besar Asia Jepang dan China tengah bertarung untuk mendapatkan proyek Kereta Cepat pertama di Indonesia yang memiliki nilai proyek sebesar Rp 40 triliun itu.

Darmin mengungkapkan, hasil evaluasi yang dilakukan oleh konsultan bisa selesai pada 31 Agustus mendatang dan kemudian diserahkan kepada Presiden Joko Widodo.

"Masih akan dilanjutkan karena begitu banyak hal penting yang harus didiskusikan sehingga masih harus dibahas lagi senin mendatang. Yang saya bisa bilang hari Senin sudah selesai penilaiannya, dan besoknya (Selasa) kita bisa sampaikan ke Presiden," ujarnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER