PAN Gabung ke Jokowi, Tim Wapres: Itu Sinyal Baik Bagi Bisnis

Abi Sarwanto, Noor Aspasia, Cristie Stefanie | CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2015 12:47 WIB
Pro kontra pengaruh bergabungnya PAN ke dalam partai pendukung pemerintah bagi perekonomian yang memburuk.
Presiden Joko Widodo bersama petinggi Partai Amanat Nasional mengumumkan bahwa partai tersebut bergabung dengan pemerintah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Rabu (2/9). (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon boleh-boleh saja menyatakan bahwa bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) ke jajaran partai pendukung pemerintah, tidak akan berpengaruh pada perekonomian. Tim ekonomi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wijayanto Samirin, berpendapat sebaliknya.

Wijayanto mengatakan bergabungnya PAN ke dalam Koalisi Indonesia Hebat, partai-partai yang mendukung pemerintah, adalah sinyal baik bagi iklim bisnis di dalam negeri. “Menunjukkan politik semakin terkonsolidasi dan stabil," kata Wijayanto saat berbincang dengan CNN Indonesia, Jakarta, Kamis (3/9).

Selain itu, PAN dinilai sebagai salah satu partai politik dengan muatan massa yang berkualitas dan diyakini mampu menyokong pemerintah dalam merealisasikan program untuk masyarakat. Menurutnya, jika mereka menyokong pemerintah, maka kualitas kebijakan dan eksekusinya akan lebih baik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tempat terpisah, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fahri Hamzah masih mempertanyakan maksud PAN ikut ke dalam gerbong pemerintahan. Dia bilang, sampai saat ini Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, belum memberikan penjelasannya.

Menurut Fahri, partai Koalisi Merah Putih di parlemen sebetulnya juga mendukung pemerintah. Dia memberikan contoh saat pembuatan nomenklatur. “Di DPR kita banyak mempermudah pemerintah dalam hal nomenklatur, satu tahun ini kita mudahkan banget,” kata Fahri di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Kamis (3/9).

Sebelumnya, Fadli Zon mengatakan buruknya situasi perekonomian saat ini tak ada hubungannya dengan dukung-mendukung dari partai politik. Dia menilai, justru pemerintah yang gagal dalam memerintah dan salah dalam menilai keadaan. 

"Jangan berpikir menambah dukungan partai ke koalisi pemerintah akan menyelesaikan situasi ekonomi yang buruk," ujarnya. (ded/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER