Ekonomi Lambat, Jokowi: Harus Optimistis, Percaya Pada Saya

Immanuel Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 10 Agu 2015 11:33 WIB
Presiden Joko Widodo meminta publik dan investor untuk percaya terhadap kinerja belanja negara pada semester II 2015.
Presiden Joko Widodo saat berpidato di Bursa Efek Indonesia, Senin (10/8). (Detikcom/Agung Pambudhy)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta publik dan investor untuk percaya terhadap kinerja belanja negara pada semester II 2015. Ia menyatakan pihaknya melalui Kementerian Keuangan memiliki target merealisasikan 93 persen dari anggaran belanja negara.

“Seperti kita ketahui, perekonomian dan bursa kita sedang melemah. Tapi itu tidak hanya Indonesia saja, negara lain juga,” ujarnya dalam Peringatan 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (10/8).

Jokowi menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih 5 besar di dunia. Atas dasar hal tersebut, ia menilai salah jika ada pihak yang masih saja pesimistis terhadap kondisi ekonomi Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Negara lain ada yang melambat sampai 1 persen. Kita ini baru 0,3 persen saja sudah pada ramai. Harus tetap optimistis, percaya pada saya,” kata Jokowi.

Ia mengakui, memang terdapat perlambatan dalam penyerapan anggaran dan belanja negara karena adanya masalah birokrasi. Namun, ia yakin nantinya penyerapan anggaran tersebut bakal meningkat tajam di semester II.

“Kita lihat saja, pokoknya mulai September belanja modal bakal meroket. Nanti pertumbuhan ekonomi juga bakal ikut meningkat,” ujarnya.

Lebih lanjut, Jokowi merinci, hingga semester I memang baru sekitar 12 persen anggaran belanja yang terserap. Ia yakin, nanti sisa 88 persen bakal diserap secara optimal pada paruh kedua tahun ini.

“Tiap kementerian saya tanya berapa bisa menyerap anggaran? Setelah kita hitung-hitung serapan akhir tahun bisa mencapai 93 persen kata Menteri Keuangan. Itu Menteri Keuangan loh yang ngomong,” kata Presiden.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,67 persen pada kuartal II 2015, melambat dari periode yang sama tahun lalu (year on year) mencapai 5,12 persen. Perekonomian nasional juga melambat jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,71 persen secara tahunan.

Kepala BPS Suryamin mengatakan Produk Domestik Bruto (PDB) nominal atas dasar harga berlaku tercatat sebesar Rp 2.866,9 triliun. Dia menjelaskan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global yang belum menggembirakan.

"Perekonomian global pada triwulan II 2015 diperkirakan melambat masih dipicu oleh rendahnya harga komoditas di pasar internasional dan ketidakpastian Fed fund rate (suku bunga AS)," ujar Suryamin belum lama ini.

Menteri Keuangan Bambang P.S Brodjonegoro menilai lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia selama semester I-2015 merupakan dampak dari penyerapan anggaran pemerintah yang rendah, khususnya yang dilakukan oleh pemerintah daerah.

"Jadi kalau ada yang tanya kenapa pertumbuhan ekonomi melambat, salah satunya karena Rp 273,5 triliun dan masih mengendap di bank," ujar Bambang belum lama ini. (gir/ded)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER