Agustus, Anggaran Kementerian BUMN Baru Terpakai 33,7 Persen

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 03 Sep 2015 15:59 WIB
Instansi yang dipimpin Rini Soemarno baru menggunakan Rp 49,83 miliar sampai 30 Agustus 2015 atau 33,7 persen dari pagu tahun ini Rp 148,07 miliar.
Menteri BUMN Rini Soemarno. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baru menggunakan anggaran Rp 49,83 miliar sampai 30 Agustus 2015 atau 33,7 persen dari pagu anggaran tahun ini Rp 148,07 miliar.

Rinciannya terdiri dari program dukungan manajemen yang baru terealisasi sebesar Rp 44,7 miliar atau 37,5 persen dari pagu sebesar Rp 119,27 miliar dan program pembinaan BUMN dengan realisasi sebesar Rp 5,13 miliar atau 17,8 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 28,8 miliar.

“Kendala pelaksanaan anggaran karena adanya kebijakan pembatasan pelaksanaan konsinyering dan perjalanan dinas pada tahun anggaran,” tutur Menteri BUMN Rini Soemarno dalam rapat dengan Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Kamis (3/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, pengisian JPT Madya yang tidak bisa cepat dilaksanakan, perubahan struktur organisasi Kementerian BUMN yang baru selesai akhir Juli 2015, dan adanya kegiatan yang butuh proses lelang dan bahkan perlu dilakukan lelang ulang juga menjadi penyebab lambatnya penyerapan anggaran.

“Untuk mempercepat penyerapan anggaran kami akan mengingatkan masing-masing unit kerja termasuk deputinya untuk segera menyelesaikan proses pengadaan yang tertunda,” ujarnya.

Bidik 90 Persen

Upaya percepatan penyerapan anggaran lainnya antara lain monitoring rencana pencapaian output dan pencairan anggaran setiap awal bulan, peningkatan kualitas perencanaan anggaran yang lebih implementatif, mendorong proses pencairan anggaran sebelum pelaksanaan kegiatan secara langsung, serta mempercepat proses penyelesaian dokumen pertanggungjawaban.

“Kami menargetkan untuk tahun ini 90 persen dari total anggaran 2015,” kata Rini.

Meskipun penyerapannya masih minim, Kementerian BUMN telah mengajukan peningkatan alokasi anggaran dalam Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (RKA-K/L) 2016 sebesar Rp 345 miliar.

Dalam RKA-K/L 2016, Kementerian BUMN mengalokasikan anggaran untuk Program Pembinaan BUMN menjadi lebih besar mencapai 51,93 persen dari total alokasi anggaran dari yang sebelumnya 19,45 persen pada tahun ini.

Sedangkan alokasi Program Dukungan Manajemen persentasenya turun dari 80,55 persen dalam anggaran tahun ini menjadi 48,07 persen pada RKA-KL 2016.

Hal itu mencerminkan Kementerian BUMN yang ingin lebih meningkatkan kegiatan-kegiatan dalam rangka mendukung program atau
kegiatan guna mewujudkan ketahanan pangan dan percepatan pembangunan tahun depan. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER