Petronas Lifting Migas Pertama dari Lapangan Bukit Tua

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Jumat, 14 Agu 2015 18:04 WIB
Perusahaan minyak Malaysia, Petronas Carigali melaksanakan lifting pertama dari FPSO Ratu Nusantara di lepas pantai Madura, Jumat (14/8).
ilustrasi: Fasilitas Mekanisme Penyimpanan dan Pengiriman Minyak di Laut Lepas. (ANTARA FOTO/HO/Usman)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS), Petronas Carigali Ketapang II Ltd. melaksanakan kegiatan lifting pertama dari fasilitas produksi, penyimpanan, dan pengangkutan terapung (Floating Production, Storage and Offloading/FPSO) Ratu Nusantara di lepas pantai Madura, Jawa Timur.

Sebagaimana diketahui, FPSO Ratu Nusantara merupakan fasilitas penampungan minyak berkapasitas 630 ribu barel yang minyaknya diambil dari Lapangan Bukit Tua, Blok Ketapang.

"Pengaturan lifting dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan yang ditetapkan di kontrak kerja sama mengenai pembagian hasil penjualan antara Pemerintah Indonesia dengan Kontraktor KKS Blok Ketapang,” kata Amien Sunaryadi, Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dalam keterangan resmi yang diterima CNN Indonesia, Jumat (14/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amien menambahkan, kunjungannya ke lapangan Bukit Tua dimaksudkan untuk mendapat informasi mengenai hambatan-hambatan yang terjadi dalam operasional.Pasalnya, dari yang direncanakan pasokan minyak dari lapangan tersebut akan dikirim ke kilang-kilang milik Pertamina dengan menggunakan Kapal Tanker milik Pertamina (Persero) yakni MT.Pegasus Success XXXVIII.

Sementara untuk gas dari Lapangan Bukit Tua, akan dialirkan ke fasilitas penerimaan di darat atau Onshore Receiving Facility (ORF) yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Di mana Gas tersebut rencananya akan digunakan untuk kepentingan Pembangkit Listrik Jawa Bali.

“Kami cari tahu hal-hal apa saja yang dapat dilakukan oleh SKK Migas untuk mempercepat penyelesaian masalah-masalah tersebut,” katanya.

Di kesempatan yang sama Hazli Sham Kassim, Presiden Petronas Carigali Ketapang II Ltd mengapreasiasi langkah pemerintah Indonesia yang telah mendungkung proyek Lapangan Bukit Tua sehingga berhasil mencapai lifting pertamanya dengan baik.

Hazli berharap, produksi migas dari blok Ketapang itu mampu memberikan sumbangan yang positif untuk produksi Migas nasional. “Semua pencapaian ini, tentu atas dukungan pemerintah Indonesia di tingkat nasional maupun daerah,” jelas Hazli.

Seperti yang diketahui, Lapangan Bukit Tua telah memulai produksi minyak dan gas bumi pada pertengahan Mei 2015. Saat ini, lapangan tersebut mampu menghasilkan sekitar 5.000 barel minyak per hari dan 3 juta kaki kubik gas bumi per hari.

Adapun produksi secara bertahap akan meningkat hingga produksi puncak sebesar 20 ribu barel minyak per hari dan 50 juta kaki kubik per hari pada tahun 2016. Lapangan Bukit Tua sendiri merupakan proyek hulu migas terbesar Petronas di Indonesia dengan investasi sekitar US$ 800 juta dan terletak di 35 kilometer sebelah utara Pulau Madura, dan 110 kilometer timur laut Kota Gresik, Jawa Timur. (dim/ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER