Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ide pembangunan kereta api ringan atau Light Rail Transit (LRT) telah muncul sejak tiga tahun yang lalu, ketika ia masih menjabat sebagai Gubernur Provinsi DKI Jakarta.
Menurut Jokowi, Indonesia masih tertinggal dalam pembangunan infrastruktur terutama transportasi massal. Untuk itu, pembangunan infrastruktur transportasi massal harus dipercepat, karena sudah tertunda cukup lama.
"2 September kemarin saya menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) untuk penyelenggaraan LRT. Hari ini 9 September, jadi enam hari setelah saya tandatangani, kita sudah berkumpul di sini untuk memulai proyek ini," ujar Jokowi saat meresmikan dimulainya pembangunan proyek senilai Rp 23,817 triliun tersebut di Jakarta, Rabu (9/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Groundbreaking proyek LRT sebenarnya telah mundur satu kali dari jadwal semula pada 17 Agustus 2015 akibat belum terbitnya peraturan yang menugaskan PT Adhi Karya Tbk sebagai kontraktor proyek tersebut.
Belakangan suksesor Jokowi di kursi Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) bahkan memprediksi proyek tersebut bisa molor sampai Januari 2016, akibat Pemerintah Provinsi menilai Adhi Karya belum siap menggarap proyek tersebut.
Jokowi melanjutkan, ia bersama Ahok dan Direktur Utama Adhi Karya Kiswodarmawan pertama kali membahas gagasan pembangunan LRT pada akhir Desember 2012. Setelah itu, ketiganya beberapa kali bertemu untuk membahas lebih detail.
"Setelahnya, saya lihat sudah matang, tapi saya tidak tahu kenapa tidak bisa dimulai. Oleh sebab itu saat ini bertiga lagi, tapi ditambah Menteri BUMN dan Gubernur Jabar bertemu dan sepakat," kata dia.
Jokowi berharap LRT ini bisa terintegrasi dengan semua moda transportasi di DKI Jakarta, baik TransJakarta, mass rapid transit (MRT), kereta cepat (high speed train), dan kereta bandara.
"Semua pihak harus bersama-sama menyukseskan pembangunan transportasi ini. Jangan ditunda-tunda lagi, karena menyangkut kemacetan di Jakarta yang sudah akut," ujar dia.
Jokowi meresmikan secara simbolis dengan menandai lubang tiang pancang di area yang akan menjadi Stasiun Taman Mini. Ia lantas meninjau lokasi proyek pembangunan bersama para pejabat Adhi Karya.
(gen)