Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham Amerika Serikat (Wall Street) ditutup menguat pada perdagangan Kamis (10/9) waktu setempat di tengah kegugupan pelaku pasar menjelang pertemuan bank sentral AS (The Federal Reserve) pada minggu depan. Saham-saham teknologi dan biotek menjadi penyokong utama pasar ke luar dari zona merah.
Reuters mewartakan, Jumat (11/9), saham Apple ( AAPL.O ) naik sebesar 2,2 persen menjadi US$ 112,57 menyusul dirilisnya Phone dan iPad edisi baru. Saham Apple berbalik positif dan menjadi motor utama Wall Street setelah pada hari sebelumnya mengalami kerugian.
Penyokong terbesar kedua setelah Apple adalah perusahaan biotek, Gilead (GILD.O ) yang naik 3,3 persen ke level US$ 107,25.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dow Jones Industrial Average tercatat naik 76,83 poin atau 0,47 persen ke level 16.330,4. Demikian pula dengan S&P 500 yang menguat 10,25 poin atau 0,53 persen ke level 1.952,29 dan Nasdaq Composite meningkat 39,71 poin atau 0,84 persen ke level 4.796,25.
Sembilan dari sepuluh sektor pembentuk Indeks S&P 500 berakhir di zona positif dipimpin oleh sektor teknologi yang naik 1 persen dan disusul dengan sektor kesehatan yang menguat 0,9 persen.
Keuntungan pada Kamis ini membalikkan keadaan pada hari sebelumnya yang terkoreksi 1 persen. Volatilitas pasar selama sepekan ini terkait dengan kekhawatiran pelaku pasar terhadap perlambatan pertumbuhan ekonomi China dan dampaknya pada ekonomi global. Investor juga tampaknya gugup menjelang pertemuan The Fed pada pekan depan karena mempertimbangkan kemungkinan bank sentral AS menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade.
"Ini terjadi perang besar, dan jelas investor sedang gelisah menghadapi rencana kenaikan suku bunga," ujar Mark Luschini, Kepala Strategi Investasi Janney Montgomery Scott di Philadelphia.
" Ini tidak tampak seolah-olah kita memiliki gelombang permintaan ke bursa saham, yang dapat mendorong pasar secara signifikan," kata Luschini melanjutkan.
Di tengah tidakpastian seputar pertemuan The Fed, data pasar tenaga kerja AS menunjukkan perkembangan positif, di mana pada awal September semakin sedikit warga AS yang mengajukan tunjangan mingguan pengangguran. Sementara itu, harga-harga barang yang diimpor menunjukkan penurunan pada bulan lalu.
David Tepper, fund manager dari Appaloosa Management mengatakan kepada CNBC bahwa pendapatan perusahaan mungkin tidak naik sebanyak seperti yang diharapkan pada tahun depan.
Saham Krispy Kreme Doughnuts (KKD.N) turun 11,7 persen menjadi US$ 15,65 sehari setelah perusahaan donat itu memangkas proyeksi laba 2016.
Begitu juga dengan saham Avon Products ( AVP.N ) yang membalikkan keuntungan sebelumnya karena terkoreksi 9,5 persen menjadi US$ 4,10.
(ags)