Ke Timur Tengah, Jokowi Incar Investor di Tiga Sektor

Resty Armenia | CNN Indonesia
Jumat, 11 Sep 2015 12:46 WIB
Presiden Joko Widodo beserta rombongan bertolak ke Timur Tengah untuk menarik investor di bidang infrastruktur, maritim, dan energi.
Pemerintah saat mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid I. Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menteri Keuangan BAmbang S. Brojonegoro (kiri), Menko Perekonomian Darmin Nasution (kedua kiri), Gubernur BI Agus Martowardojo dan Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D. Hadad (kanan) serta jajaran Kabinet Kerja bidang Ekonomi mengumumkan paket kebijakan untuk mengatasi pelemahan ekonomi global di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (9/9). (ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Guna mencari investasi di bidang infrastruktur, maritim, dan energi, Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta rombongan bertolak ke Timur Tengah untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke tiga negara, yaitu Arab Saudi, Persatuan Emirat Arab (PEA), dan Qatar.

Jokowi menuturkan, kunjungan kenegaraan ini bertujuan mempererat hubungan bilateral Indonesia dengan negara-negara Timur Tengah, terutama di bidang kerjasama ekonomi, ketahanan energi, perlindungan warga negara Indonesia (WNI), dan kerjasama di bidang industri strategis.

"Dalam kunjungan di tiga negara tersebut, saya akan melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Salman bin Abdulazis di Jeddah, Arab Saudi, dengan Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan, Putra Mahkota PEA di Abu Dhabi, PEA, dan dengan Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani, Emir Negara Qatar, di Doha, Qatar," ujar Jokowi di Gedung Sasana Manggala Praja, Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (11/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, Arab Saudi merupakan mitra dagang terbesar RI di kawasan Timur Tengah. Sementara PEA adalah tujuan utama ekspor Indonesia ke Timur Tengah. Adapun Qatar menjadi penyumbang investasi terbesar, termasuk investasi portofolio, dari Negara Timur Tengah ke Indonesia secara kumulatif.

"Sebagai mitra kerjasama ekonomi yang penting di kawasan, kunjungan ini diharapan dapat membuka akses yang lebih besar bagi produk Indonesia di pasar Timur Tengah, termasuk untuk produk halal," kata dia.

Kunjungan ini, imbuh dia, juga dimaksudkan untuk mendorong investor dari tiga negara tersebut agar melakukan investasi langsung di Indonesia, khususnya di bidang infrastruktur, maritim, dan energi.

Disamping itu, tutur Jokowi, semakin berkembangnya industri strategis pertahanan Indonesia telah mendapat perhatian khusus dari negara-negara tersebut. Ia mengaku akan terus mendorong kemitraan dan kerjasama di sektor industri strategis termasuk rencana pembelian beberapa produk alutsista Indonesia.

Jokowi membeberkan, di bidang kerjasama ketahanan energi, tiga negara tersebut memproduksi 24 persen kebutuhan minyak dunia, memiliki 30 persen dari total cadangan minyak dunia dan 18 persen cadangan gas dunia. Oleh karena itu, kunjungan ini juga akan difokuskan untuk memperkuat kemitraan Indonesia dengan tiga negara di Timur Tengah tersebut di bidang energi, guna mendukung ketahanan energi Indonesia.

“Kerjasama dengan Negara-Negara Teluk seperti Arab Saudi, PEA, dan Qatar juga akan ditingkatkan melalui kerjasama strategis antara Indonesia dan Gulf Cooperation Council (GCC),” jelasnya.

Untuk itu, kata Jokowi, ia akan menerima kunjungan kehormatan dari Sekretaris Jenderal Gulf Cooperation Council (GCC), disamping menerima kunjungan kehormatan Presiden Islamic Development Bank (IDB) di Jeddah, Arab Saudi.

Anggota Tim Komunikasi Presiden Ari Dwipayana menyebutkan, dalam kunjungan ini rencananya akan ditandatangani sejumlah kesepakatan, antara lain perjanjian bebas visa bagi pemegang paspor diplomatik, dinas, dan khusus antara Indonesia dan Qatar, perjanjian penanganan tindak pidana perdagangan orang antara Indonesia dan PEA, dan deklarasi kehendak pembentukan kerjasama strategis antara Indonesia dan Gulf Cooperation Council (GCC).

Selain itu, papar Ari, beberapa perusahaan Indonesia juga akan melakukan kesepakatan kerjasama dengan mitranya di tiga negara tersebut. Perusahaan Indonesia yang akan melakukan kesepakatan tersebut antara lain, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia dan PT PAL, disamping juga rencana investasi dari Lulu Hypermarket di Indonesia.

"Nilai perdagangan Indonesia dan Arab Saudi pada tahun 2014 mencapai US$ 8,6 miliar dengan nilai investasi di Indonesia mencapai US$ 29,3 juta di paruh pertama tahun 2015," kata dia.

Ia menuturkan, nilai perdagangan Indonesia dengan PEA pada tahun 2014 mencapai US$4,25 miliar dengan nilai investasi PEA di Indonesia mencapai US$ 25,365 juta. Sedangkan nilai perdagangan Indonesia dan Qatar pada tahun 2014 tercatat sebesar US$ 1,68 milyar dengan sejumlah investasi di Indonesia seperti kepemilikan saham pada Indosat dan QNB-Kesawan. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER