Adhi Karya Siap Kembangkan Sayap ke Bisnis Operator Kereta

CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2015 16:36 WIB
Adhi Karya akan menggandeng PT Kereta Api Indonesia atau anak usahanya untuk mengikuti tender operator LRT.
Dirut PT Adhi Karya Kiswodarmawan (tengah) mendampingi Menteri Basuki Hadimuljono memberikan penjelasan pembangunan LRT. (Dok. Sekretariat Kabinet).
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Adhi Karya Tbk berencana mengembangkan sayap bisnisnya ke layanan operator kereta setelah menyelesaikan pembangunan proyek kereta ringan (light rail transit/LRT) Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi pada 2018 nanti.

Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk Kiswodarmawan mengatakan sebelum proyek selesai dibangun, pemerintah akan menggelar tender untuk mencari operator proyek yang diperkirakan menghabiskan investasi Rp 23,81 triliun tersebut.

“Nanti akan dilelang. Kami pasti akan ikut, karena proyek itu kan tanggung jawab kami,” ujar Kiswodarmawan di Jakarta, Rabu (16/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rencana Adhi Karya merambah bisnis operator angkutan umum menurutnya telah dipikirkan secara matang oleh perseroan. Bahkan, Kiswodarmawan mengaku telah mengirimkan 10 pegawainya untuk belajar segala hal terkait kegiatan operasional kereta cepat ke China.

“Gampang itu lah, nggak ada yang istimewa,” katanya.

Dengan menjadi operator kereta LRT, Kiswodarmawan tidak menampik tujuan utamanya adalah agar Adhi Karya bisa memperoleh penghasilan sampingan selain bisnis utama perusahaan di bidang konstruksi.

“Justru itu yang saya cari supaya Adhi Karya tetap stabil. Saat ini kami baru memiliki recurring income dari bisnis properti hotel sekitar 10 persen terhadap total pendapatan. Harapan saya recurring income ini bisa 30-40 persen,” jelasnya.

Gandeng PT KAI

Namun, mantan Direktur Operasional PT PP Tbk itu menyebut Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) meminta Adhi Karya untuk menggandeng PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau anak usahanya PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) guna mengikuti tender operator LRT tersebut.

Kiswodarmawan menilai permintaan tersebut wajar, karena kedua perusahaan tersebut sudah terbiasa menyediakan layanan transportasi publik.

“Tapi teknologinya kan baru ini. PT Kereta Api kan masih pakai masinis, sementara LRT ini yang menjalankan kereta dari operator computer room. Kami akan jadi bidder lah, kalau mau di lelang ayo,” katanya.

Rencana untuk melibatkan PT Kereta Api atau anak usahanya menurut Kiswodarmawan juga akan memudahkan Adhi Karya karena tidak harus mengurus izin sebagai operator kereta jika maju sebagai peserta tender sendirian.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER