Penjualan Sepatu Lebaran Rendah, Pengusaha Genjot Ekspor

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Rabu, 16 Sep 2015 16:00 WIB
Banyak perusahaan yang memiliki persediaan sepatu melimpah sehingga menurunkan produksi sebanyak 15 hingga 20 persen pada tahun ini.
Banyak perusahaan yang memiliki persediaan sepatu melimpah sehingga menurunkan produksi sebanyak 15 hingga 20 persen pada tahun ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia -- Produsen sepatu akan fokus meningkatkan penjualan ke luar negeri akibat daya beli domestik yang semakin melemah. Rendahnya daya beli masyarakat Indonesia membuat para pengusaha belum bisa memprediksi berapa besar target penjualan domestik tahun depan.

Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Eddy Wijanarko mengatakan pangsa pasar sepatu Indonesia di dunia masih rendah. Dengan nilai ekspor sebesar US$ 4,5 miliar pada 2014, kontribusi sepatu asal Indonesia hanya mencakup 3,6 persen saja terhadap total penjualan sepatu dunia.

Menurut data yang dimiliki asosiasi, Indonesia mengekspor 627 juta pasang sepatu pada 2014. Angka ini jauh di bawah penguasa pasar utama yaitu China dengan angka ekspor 2,7 miliar pasang sepatu yang mengantongi 15,2 persen pangsa pasar dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Daya beli masyarakat Indonesia kini sedang melemah, jadi kami fokus garap ekspor saja ke luar negeri. Kalau tidak ekspor, nanti investasi di sektor ini jadi tertunda,” jelas Eddy di Jakarta, Rabu (16/9).

Lebaran Mengecewakan

Eddy awalnya memperkirakan permintaan sepatu saat hari raya Idul Fitri akan meningkat, namun ternyata yang terjadi malah sebaliknya. Akibatnya, banyak perusahaan yang memiliki persediaan sepatu melimpah sehingga menurunkan produksi sebanyak 15 hingga 20 persen pada tahun ini demi menghabiskan stok.

"Jadi nanti kelebihan stok itu yang akan kita kirimkan ke luar negeri. Namun adanya hal itu tak berpengaruh bagi pasokan sepatu dalam negeri karena impor sepatu juga kami prediksi menurun," katanya.

Kendati demikian, ia mengatakan bahwa industri persepatuan tak akan membuka pasar ekspor baru namun akan meningkatkan penjualan ke negara-negara tujuan ekspor utama.

Sebagai informasi, sepatu buatan Indonesia lebih banyak diekspor ke Amerika Serikat dengan porsi 29,3 persen dari total ekspor sebesar US$ 4,5 miliar. Selain itu, sepatu produksi lokal juga diekspor ke Jerman (6,4 persen dari total ekspor), Inggris (6,3 persen dari total ekspor), dan juga Jepang (6,2 persen dari total ekspor).

"Tapi kami juga harus hati-hati dengan pasar Uni Eropa, dengan memilih wait and see dengan permintaannya. Kami yakin dengan orientasi industri yang lebih besar ke ekspor ini, kami masih bisa sediakan 50 persen dari kebutuhan sepatu Indonesia sebesar 60 juta pasang per tahunnya," katanya.

Sampai April 2015, ekspor sepatu Indonesia memiliki nilai US$ 1,48 miliar. Sementara target ekspor sampai akhir tahun stagnan di angka US$ 4,5 miliar, sama dengan tahun kemarin. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER