Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya Antareja, nama mesin bor bawah tanah atau tunnel boring machine (TBM) untuk proyek Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta. Tahap awal, Antareja akan digunakan untuk menggali terowongan MRT dari Patung Pemuda Senayan menuju Setiabudi.
Direktur Utama PT MRT Dono Boestami menjelaskan nama Antareja diberikan oleh Jokowi yang berharap mesin tersebut mampu bekerja setangguh tokoh Antareja, putera Bima seperti dalam cerita pewayangan.
“Total ada empat mesin bor Antareja yang akan digunakan dalam pekerjaan konstruksi proyek MRT Jakarta. Mesin bor pertama telah berada di lokasi Patung Pemuda dan siap dioperasikan. Sementara mesin bor kedua, saat ini sedang dalam proses perakitan dan akan segera menyusul untuk beroperasi dalam waktu dekat,” ujar Dono di Jakarta, Senin (21/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan Antareja akan dioperasikan oleh kontraktor paket pekerjaan CP 104 dan CP 105 atau yang menghubungkan Senayan-Setiabudi, yaitu SOWJ
joint venture yang terdiri dari Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, dan Jaya Konstruksi.
Sebagai informasi, saat ini penyelesaian proyek MRT Jakarta koridor Selatan-Utara Fase 1 (Lebak Bulus-Bundaran Hotel Indonesia) secara keseluruhan telah mencapai hampir 30 persen, dengan rincian untuk pengerjaan proyek pada struktur layang sudah menyelesaikan 18 persen dan struktur bawah tanah sebesar 43 persen sampai 31 Agustus 2015.
Pekerjaan konstruksi yang tengah dilakukan saat ini antara lain pekerjaan pembuatan pondasi kolom jalur dan stasiun layang, pekerjaan pembangunan boka stasiun bawah tanah, dan pekerjaan konstruksi depo MRT. Guna menggarap mega proyek transportasi MRT, dibutuhkan dana sekitar US$ 1,5 miliar.
(gen)