Pusat Logistik Berikat juga Pasok Kebutuhan Peralatan Migas

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 15:27 WIB
Selama ini, pekerjaan pengeboran di hulu migas nasional bergantung pada ketersediaan alat dari luar negeri yang dipesan melalui Singapura.
Sejumlah pekerja menyelesaikan konstruksi modul untuk rig pengeboran lepas pantai di Batam. (ANTARA FOTO/Joko Sulistyo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Tak puas dengan rencana menghadirkan pusat logistik berikat (PLB) khusus produk minyak dan gas bumi (migas) di Balikpapan, Kalimantan Timur, pemerintah juga mengupayakan pengelola kawasan tersebut nantinya bisa menyediakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan industri hulu migas.

“Pemerintah juga ingin peralatan migas tersedia di Balikpapan itu. Jadi nanti untuk pengeboran, rig, dan semua suku cadangnya ada di situ. Setiap saat siapapun perusahaan minyak butuh, dia tinggal cari ke tempat itu,” ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Edy Putra Irawady kepada CNN Indonesia di kantornya, Senin (21/9) kemarin.

Selama ini, Edy mengatakan setiap kegiatan hulu migas di Indonesia sangat bergantung pada peralatan yang dipesan melalui Singapura.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Kita order kan lewat Singapura. Harus menunggu datang, pengapalan, lalu ketika kurs berubah harga sewa ikut naik. Kalau dengan konsep pusat logistik ini akan ada kepastian,” ujar Edy.

Mengingat lahan yang akan digunakan untuk membangun PLB merupakan aset PT Pertamina (Persero), ia memberi sinyal pemerintah akan menugaskan badan usaha milik negara (BUMN) tersebut mencari mitra mengelola PLB khusus migas di Balikpapan.

Hal tersebut dibenarkan Direktur Fasilitas Kepabeanan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kukuh Sumardono Basuki. Menurutnya keberadaan aset tersebut yang membuat Pertamina bakal diberikan kewenangan khusus untuk mengelola kawasan PLB khusus tersebut.

"Memang yang kita harap yang masuk adalah pemain-pemain besar, karena ini bukan mengelola gudang-gudang kecil, perhitungan yang di Tanjung Batu nanti supply dan eksplorasi migas akan di sana. Sehingga luasannya akan gede sekali akan ada beberapa pemilik barang di sana," ujar Kukuh.

Gandeng Perusahaan Logistik

Edy sendiri berharap Pertamina atau anak usaha yang nanti dibentuknya untuk mengelola PLB migas itu bisa bermitra dengan perusahaan logistik yang memiliki pengalaman di bidang tersebut.

“Pertamina bisa joint dengan perusahaan logistik untuk mengurus PLB khusus dan peralatan minyak itu. Bukan eksportir atau importir, tetapi benar-benar perusahaan logistik,” ujar Edy.

Sesuai konsepsi, Edy menjelaskan PLB khusus merupakan tempat penimbunan di mana pengelolanya bukanlah importir atau eksportir komoditas yang ditimbun di tempat tersebut. Siapa saja menurut Edy bisa menaruh barangnya di dalam PLB khusus, baik itu eksportir yang menunggu pembeli luar negeri maupun pemakai industri dalam negeri.

Edy mencontohkan yang terjadi selama ini di industri migas, Singapura menjadi gudang penyimpanan sementara minyak-minyak hasil produksi dari Rusia, Eropa, sampai Timur Tengah untuk menunggu dijemput oleh pembeli. Sementara Malaysia diketahui merupakan pusat berkumpulnya kapas-kapas hasil produksi Nigeria, Mesir, Paris, dan Amerika Serikat.

“Sekarang kita terobos, siapa saja yang mau membuat tempat penimbunan silakan selama anda bukan importir, anda bukan eksportir,” jelasnya.

Berbagai fasilitas pun bakal disediakan pemerintah bagi perusahaan yang ingin menimbun barangnya di PLB khusus migas. Edy menyebut penangguhan pembayaran bea masuk, pembebasan pajak keluar ekspor, dan penangguhan pajak pertambahan nilai (PPN) akan diberikan demi menyaingi fasilitas serupa di negara tetangga.

“Nanti siapa yang beli dialah yang importir, dialah yang membayar bea masuk, dialah yang harus punya angka pengenal impor. Begitu juga dengan ekspor, kalau dipakai dalam negeri baru bayar PPN, kalau barangnya diekspor dia tidak perlu bayar PPN. Nanti negara dapat manfaatnya dari PPh badan pengelola PLB tersebut,” terangnya. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER