Kawasan Berikat Migas Bakal Hapus Candu Impor BBM Singapura

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Selasa, 22 Sep 2015 10:11 WIB
Dua alasan utama pemerintah membentuk pusat logistik berikat (PLB) adalah mengurangi transaksi impor dan memperkuat rupiah.
Presiden Joko Widodo (kiri) berjabat tangan dengan PM Singapura Lee Hsien Loong (kanan) di Singapura, Selasa (28/7). (ANTARA FOTO/Setpres/Cahyo).
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana pemerintah membangun Pusat Logistik Berikat (PLB) khusus produk minyak dan gas bumi (migas) di Tanjung Batu, Balikpapan, Kalimantan Timur diyakini bakal menghapus ketergantungan pasokan migas impor dari Singapura. Selain itu, tujuan besar lain dari dibangunnya sejumlah kawasan berikat khusus beberapa komoditas di tanah air adalah untuk memperkuat nilai tukar rupiah.

“Pemerintah bikin terobosan, sudah pengusaha tidak usah mikir beli impor dengan dolar. Karena itu kita buat PLB, beli saja dari dalam negeri tidak usah beli impor,” ujar Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Industri Edy Putra Irawady dalam perbincangan dengan CNN Indonesia di kantornya, Senin (21/9) kemarin.

Edy mengakui, bahwa pasokan migas di dalam negeri memang belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan industri. Oleh karena itu masih banyak transaksi impor migas dilakukan baik oleh pelaku industri langsung maupun oleh perusahaan migas nasional.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Nah disitu paling banyak muncul distorsi dalam bertransaksi. Kami melihat banyak sekali biaya-biaya transaksi yang tidak relevan terhadap harga, yang kami sebut riba dan mubazir. Tidak hanya impor migas, dalam praktik impor kapas dan lain-lain juga begitu,” ujarnya.

Akibat begitu banyaknya beban yang tidak relevan terhadap harga tersebut, membuat daya beli konsumen migas dan komoditas impor lain menjadi semakin rendah. Ditambah lagi, kewajiban harus melunasi tagihan pembelian dalam mata uang dolar Amerika Serikat membuat rupiah semakin terkapar.

“Tujuan utamanya sebenarnya mau me-replace ketergantungan kita terhadap negara lain, itu satu. Kedua, kita mengurangi transaksi dengan mata uang non rupiah. Daripada dia mengimpor pakai dolar, dia bisa beli dengan rupiah karena transaksinya di dalam negeri. Itu konsep dari PLB,” kata Eddy. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER