Anak Usaha Garuda Akan Bangun Hanggar di Indonesia Timur

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Senin, 28 Sep 2015 15:27 WIB
Manajemen GMF AeroAsia mengaku tengah membidik wilayah Makassar, Manado, dan Papua sebagai lokasi proyek hanggar perseroan selanjutnya.
Hangar 4 Milik GMF Aero Asia, Tangerang, Senin (28/9). (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CNN Indonesia --
Anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk, PT Garuda Maintenance Facility (GMF) AeroAsia berencana membangun fasilitas maintenance, repair, and overhaul (MRO) di kawasan Indonesia timur dalam beberapa tahun ke depan.

Keputusan ini diambil perusahaan demi mengurangi jauhnya jarak pesawat-pesawat yang beroperasi di Indonesia timur yang ingin melakukan perawatan mesin.
Richard Budihadianto, Direktur Utama GMF AeroAsia mengungkapkan manajemen bahkan sudah memikirkan lokasi yang tepat untuk membangun MRO baru ini.

Di mana pilihan lokasi-lokasi tersebut adalah Makassar, Manado, hingga beberapa kota yang ada di Papua.
"Karena kalau pesawat di Timur ini lokasinya sangat jauh dari pusat perawatan, makanya kami cari kota di Indonesia timur. Sebenarnya kalau hanya pesawat propeller bisa dipusatkan di Surabaya saja, namun kami pikirkan juga untuk mengakomodasi pesawat jenis lainnya," ujar Richard di kantornya, Senin (28/9).
Kendati sudah memikirkan rencana tersebut, kata Richard realiasi pembangunan fasiltias MRO akan dilakukan pasca manajemen merampungkan penambahan kapasitas di hanggar 4 Soekarno-Hatta dan rencana pembangunan hanggar 5 setelahnya.
Secara lebih rinci, ia mengatakan kapasitas hanggar 4 akan beroperasi maksimal pada 2018, atau ketika 16 slot pesawat bisa dipenuhi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun urung maksimalnya kapasitas hanggar 4 sampai saat ini dilatarbelakangi oleh belum cukupnya sumber daya manusia (SDM) yang mampu melakukan segala aktivitas perawatan di fasilitas tersebut.
Tambah Pekerja

Richard menyebut, pekerja di hanggar 4 saat ini tak lebih dari 150 orang dan diharapkan bisa bertambang 438 orang pada 2018, sehingga dapat mengerjakan perawatan pesawat sebanyak 313 pada tahun yang sama.
Sedangkan pada 2016 manajemen GMF AeroAsia menargetkan mampu memiliki 271 pegawai dan bisa mengerjakan 209 pekerjaan perawatan bagi pesawat narrow body di hanggar tersebut.
"Sumber daya hanya 150 orang di hanggar 4 dan itu dibagi ke dalam dua shift sehingga terdapat 75 orang per shift-nya. Sedangkan kita punya 16 slot, tentu saja pekerjaannya akan sangat ribet. Makanya kita putuskan untuk tidak langsung memasang kapasitas penuh di tahun-tahun awal," jelas Richard.
Sementara untuk pembangunan hanggar 5 dikhususkan untuk pesawat wide body yang eksekusi pembangunannya akan dimulai pada 2018 mendatang.
"Namun kami belum memikirkan masalah pendanaan untuk hanggar 5. Tapi yang jelas, kami akan tetap manfaatkan sinergi antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) layaknya pembangunan hanggar 4," terangnya.
Sebagai informasi, saat ini pesawat wide body ditempatkan di hanggar 1 dengan jumlah slot dua pesawat saja. Di dalam fasilitas GMF AeroAsia di Soekarno-Hatta, nantinya kapasitas pesawat wide body akan ditambah tiga slot sehingga total kapasitas menjadi lima slot pesawat wide body.

(dim/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER