Menteri Rini Minta Tenor KUR Perkebunan Diperpanjang 10 Tahun

Elisa Valenta Sari | CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2015 18:13 WIB
Bank-bank yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 30 triliun hingga akhir 2015 adalah BRI, Mandiri, BNI, dan BPD.
Menteri BUMN Rini Soemarno menyebut bank-bank yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 30 triliun hingga akhir 2015 adalah BRI, Mandiri, BNI, dan BPD. (Dok. Sekretariat Kabinet).
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengusulkan perpanjangan tenor kredit usaha rakyat (KUR) menjadi 10 tahun dari yang semula hanya 2-3 tahun. Menurut Rini perpanjangan tenor kredit akan mampu meringankan beban perusahaan perkebunan seperti kelapa sawit dan teh.

Rini menjelaskan usaha perkebunan rakyat sulit mengakses kredit KUR karena jangka pinjaman KUR yang dibatasi hanya sampai tiga tahun saja. Di sisi lain, usia tanaman perkebunan dari penanaman hingga berproduksi membutuhkan waktu rata-rata di atas tiga tahun.

"Kalau sekarang kan tidak. Jangka waktunya pendek. Kami mohon KUR itu diperpanjang menjadi 10 tahun. Sehingga, kebun rakyat seperti kepala sawit, teh, mereka bisa dapat pendanaan dari KUR," kata Rini usai rapat koordinasi mengenai KUR di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (5/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, dalam rapat koordinasi yang berlangsung di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian itu pemerintah membahas perluasan KUR. Jika jangka waktu diperluas, lanjut Rini, maka fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh pengembangan usaha tanaman keras.

Sebagai informasi saat ini bank-bank yang dipercaya pemerintah untuk menyalurkan KUR sebesar Rp 30 triliun hingga akhir 2015 adalah BRI sebanyak Rp 24 triliun, Bank Mandiri sebesar Rp 2,25 triliun, BNI sebanyak Rp 1,5 triliun dan BPD sebesar Rp 2,25 triliun.

Adapun sektor yang masuk klasifikasi penerima antara lain sektor pertania, perikanan, perkebunan, pengolahan, kehutanan dan jasa keuangan simpan pinjam.

Revisi Target Penyerapan

Sementara itu pemerintah menurunkan target penyerapan kredit usaha rakyat (KUR). Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga mengatakan target penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditetapkan sebesar Rp 30 triliun akan mengalami revisi turun, atau hanya diproyeksikan sebesar Rp 20 triliun pada akhir tahun.

"Itu sangat realistis ya karena memang pelaksanaan KUR ini baru akhir Agustus," ujar Pusayoga.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengaku perusahaannya sendiri baru menyalurkan Rp 3,5 triliun kredit KUR dalam waktu satu bulan 18 hari. Penyaluran kredit KUR BRI dimulai Agustus lalu. Angka tersebut masih sangat jauh dari target penyaluran.

Asmawi mengakui, target penyaluran kredit mikro seluruh bank penyalur KUR hingga akhir tahun sebesar Rp 17,5 triliun. “Kami akan mengevaluasi apa-apa yang bisa dilakukan untuk mengakselerasi pertumbuhan KUR. Effort yang dilakukan bank-bank pelaksana ini untuk bisa menaikkan pertumbuhan KUR," ucap Asmawi. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER