Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) memberikan komitmen pinjaman sebanyak US$ 5-6 miliar untuk pengembangan pusat riset dan teknologi energi bersih atau energi terbarukan di Indonesia.
Komitmen pijaman tersebut ditandatangani oleh Country Director ADB Steven R. Tabor dengan Menteri Energi Sumbert Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said di Hotel Mandarin Jakarta, Kamis (8/10).
Steven mengatakan komitmen pinjaman itu diberikan dalam tenor waktu lima hingga enam tahun ke depan. Pinjaman tersebut direncanakan masuk untuk membantu program pengembangan transmisi yang dibangun oleh PT PLN (Persero).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini pinjaman konsesi dengan tingkat bunga yang wajar. Kami ingin membantu Indonesia lewat PLN yang mengembangkan transmisi dan distribusi. Kita berikan pinjaman di energi walau pun itu besar untuk ADB, tapi kecil untuk Indonesia," ujar Steven.
Sudirman mengatakan komitmen pinjaman tersebut sangat berguna untuk Indonesia yang ingin menerapkan teknologi energi bersih di Indonesia. Menurutnya proyek energi bersih sendiri akan dimulai dengan program pembangunan fisik Pusat Riset dan Teknologi Energi Bersih yang rencananya berlokasi di Bali.
Tingginya kunjungan turis asing serta luas pulau yang cukup memadai menjadi alasan dipilihnya pulau Bali sebagai daerah percontohan energi bersih.
"Bayangkan Bali dalam 3 tahun lagi menjadi daerah dengan energi yang ramah lingkungan," kata Sudirman.
Sudirman mengatakan pinjaman US$ 5 miliar tersebut tidak seluruhnya digunakan untuk pengembangan proyek energi bersih di Bali. Ia mengatakan pihaknya dan Kementerian Keuangan masih akan mendiskusikan pemanfaatan komitmen pinjaman tersebut.
"Plafon akan dinamis sesuai dengan kebutuhannya. Kita akan bicarakan dengan Kementerian Keuangan untuk mengorganisir funding tersebut," kata Sudirman.
Untuk diketahui, sebelumnya ADB juga baru saja mengucurkan pinjaman senilai US$ 500 juta kepada pemerintah Indonesia untuk mendukung agenda reformasi tata kelola sektor energi. Dari total pembiayaan tersebut, US$ 100 juta merupakan dana Asean Infrastructure Fund yang dikelola oleh ADB.
(gir/gir)