Antam Klaim Siap Serap Saham Freeport

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2015 11:35 WIB
Kendati masih berjibaku dengan rencana pelepasan saham baru, Antam bilang berani serap saham Freeport. Bagaimana caranya?
Ilustrasi (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana divestasi saham PT Freeport Indonesia yang bakal diserap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih belum jelas hingga kini. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk mengaku siap menyerap saham Freeport jika memperoleh titah dari Kementerian BUMN, kendati perseroan masih berjibaku dengan rencana pelepasan saham baru (rights issue).

Direktur Pengembangan Aneka Tambang (Antam), Johan Nababan mengatakan pihaknya adalah perusahaan tambang nasional yang bisnis utamanya adalah menambang emas, nikel dan bauksit. Menurutnya, penyerapan saham Freeport adalah kesempatan baik.

“Adalah peluang emas bagi Antam bila diberi kesempatan membeli divestasi awal saham PT Freeport,” ujarnya kepada CNN Indonesia, Rabu (14/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kendati Antam kini tengah berjibaku dengan proses rights issue guna mendapat dana untuk membangun pabrik feronikel, Johan mengaku sumber pendanaan pembelian saham Freeport bisa diusahakan melalui berbagai skema.

“Sumber pendanaan bisa diusahakan dengan berbagai cara, apalagi pemegang saham mayoritas Antam sebesar 65 persen adalah Pemerintah Republik Indonesia. Bisa dari pinjaman, bank, private equity,” katanya.

Meski menyatakan siap, Johan mengaku hingga kini pihaknya belum memasuki pembicaraan dengan pihak Kementerian BUMN. Johan menyatakan pihaknya terus melakukan pendekatan untuk bisa memulai diskusi ini.

“Kalau saya sebagai Direktur Pengembangan Antam terus kejar Pak Aloysius, Deputi Restrukturisasi dan Pengembangan Bisnis Kementerian BUMN,” ujar dia.

Seperti diketahui, Kementerian BUMN mengaku tengah menyiapkan konsorsium perusahaan tambang pelat merah yang bakal ditunjuk untuk membeli 10,64 persen saham PT Freeport Indonesia.

"Ya secara alami yang akan beli itu perusahaan tambang kita. Dengan catatan jika Kementerian Keuangan atau pemerintah pusat tidak mau beli," ujar Aloysius Kiik Ro, yang juga mantan Direktur Keuangan Antam, di gedung DPR, Jakarta, Senin (5/10).

Sementara itu, saat ini Antam tengah mengalami kendala dalam gelaran penawaran saham baru perseroan (rights issue) yang sedianya mengincar dana hingga Rp 5,3 triliun. Pasalnya, roadshow penawaran saham yang digelar di mancanegara ternyata minim peminat.

Rights issue yang masuk ke dalam skema Penyertaan Modal Negara (PMN) tersebut terancam hanya diserap oleh pemerintah saja dengan nilai Rp 3,5 triliun. Manajemen menilai investor terkendala jatuhnya harga komoditas nikel, dimana dana hasil rights issue Antam bakal digunakan untuk pembangunan pabrik feronickel. (gir/gir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER