Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bahana Securities mendapat tugas dari Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno untuk menggodok formulasi perhitungan nilai 10,64 persen saham divestasi PT Freeport Indonesia.
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama Bahana Securities, Feb Sumandar mengatakan saat ini perseroan sedang fokus untuk menentukan dasar penentuan harga saham divestasi Freeport. Ia mengakui formulasi dilakukan setelah perusahaan penjamin emisi pelat merah itu mendapat penunjukan dari Menteri BUMN.
“Iya benar, kami ditunjuk (menghitung valuasi saham Freeport). Tapi penentuan (harga saham) belum ada ya, masih dikerjakan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (21/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Feb, terdapat beberapa opsi yang masih dikaji untuk menetukan dasar penetapan harga saham perusahaan tambang emas Amerika Serikat itu. Beberapa variabel yang akan diperhitungkan antara lain jumlah aset atau modal Freeport.
“Dasar penghitungannya masih dikaji. Masih terlalu awal, mungkin 1-2 hari baru bisa ditentukan formula penghitungan nilai saham divestasinya. Kita masih
meeting membahas hal tersebut,” tuturnya.
Pada kesempatan berbeda, Menteri BUMN Rini Soemarno menyatakan akan mengirimkan surat kepada PT Freeport Indonesia pada pekan ini. Surat tersebut berisikan sikap tegas pemerintah menunjuk BUMN untuk mengambil jatah divestasi 10,64 saham.
“Kami mengusulkan, karena kami (Kementerian BUMN) sudah memegang 9,36 persen (saham Freeport), kami usulkan supaya kami bisa mengambil sisa divestasinya sehingga BUMN memiliki 20 persen,” kata Rini kala ditemui di acara pembukaan Trade Expo Indonesia 2015.
Rini mengungkapkan ada dua perusahaan pelat merah yang kemungkinan besar akan mengambil alih sahan Freeport yaitu PT Aneka Tambang Tbk dan PT PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum).
(ags)