Gelar Pameran Dagang Akbar, Kemendag Incar Transaksi US$1,4 M

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 05:25 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan penghargaan Primayarta Award kepada 30 eksportir dan 60 importir yang dianggap berprestasi pada helatan akbar itu.
Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong saat membuka Trade Expo Indonesia, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Rabu (21/10). (Dok. Sekretariat Kabinet)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali menggelar pameran promosi dagang terbesar berskala internasional, Trade Expo Indonesia (TEI) 2015 di Jakarta International Expo (JIExpo) pada 21-25 Oktober. Pada pameran yang bertemakan “Sourcing at Remarkable Indonesia” ini, Kemendag mengincar nilai transaksi sebesar US$1,4 miliar.  

Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengatakan ajang ini merupakan media promosi bagi produk dan jasa Indonesia yang berorientasi ekspor. Produk-produk yang dipamerkan antara lain produk manufaktur, furnitur dan dekorasi rumah, makanan olahan, produk perikanan, produk agrikultur, produk industri kreatif, hingga jasa profesi.

“TEI merupakan salah satu alat meningkatkan akses pasar dan diversifikasi pasar tujuan utama ekspor, khususnya pasar non tradisional dan emerging market,” kata Thomas dalam pembukaan TEI di Jakarta, Rabu (21/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia memastikan sebanyak 14 ribu calon pembeli dari 118 negara akan menghadiri pameran ini, di mana sebagian besar berasal dari negara tujuan ekspor non-tradisional. Menueurtnya, pameran ini sejalan dengan upaya diversifikasi pasar yang dilakukan oleh Kemendag.

“Buyers yang hadir pada acara ini didominasi oleh negara-negara pasar non-tradisional, yaitu Nigeria, India, Bangladesh, Iraq, dan Uruguay,” ujarnya.

Thomas berharap TEI tahun ini bisa menghasilkan lebih banyak kerjasama perdagangan antara eksportir Indonesia dan calon importir sehingga bisa membantu dalam meningkatkan ekspor nasional.

Selanjutnya, Kemendag akan bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) dalam memasarkan produk nasional ke luar negeri, antara lain melalui Kedutaan Besar, Atase Perdagangan dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC).

“Sinergi Kemendag dan Kemenlu sangat penting karena mereka (Kemenlu) ujung tombak dari (produk) kita ke sana (luar negeri),” ujarnya.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak mengungkapkan kendati kinerja ekspor dan impor tahun ini secara global mengalami penurunan, target nilai transaksi perdagangan non-migas dari pameran ini diperkirakan sama dengan pencapaian tahun lalu.

Nuzulia mengungkapkan nilai transaksi dagang pada gelaran serupa tahun lalu mencapai US$1,4 miliar, di mana sekitar US$800 juta berasal dari transaksi dagang produk non-migas.

“Target kita tidak muluk, paling tidak sama seperti tahun lalu,” ujarnya.

Selain pameran produk ekspor, ajang ini juga bisa menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin mencari informasi terkini terkait perkembangan regulasi pasar ekspor internasional melalui berbagai seminar selama kegiatan berlangsung. Selanjutnya, pengunjung juga bisa konsultasi terkait cara penetrasi pasar luar negeri yang difasilitasi oleh Atase Perdagangan dan Kepala ITPC dari berbagai negara.

Penghargaan Bagi Eksportir dan Importir

Melalui ajang ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan penghargaan Primayarta Award kepada 30 eksportir Indonesia yang berprestasi untuk berbagai kategori, antara lain Eksportir Berkinerja Pemilik Modal Dalam Negeri (PMDN), Eksportir Berkinerja Pemilik Modal Asing (PMA), Eksportir Pembagun Merek Global, Eksportir Potensi Unggulan Ekspor, dan Eksportir Pelopor Pasar Baru.

Kemudian pemerintah juga memberikan penghargaan Primaduta Award kepada 60 pembeli (buyer) yang loyal mengimpor produk Indonesia. Hal itu dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada pihak yang berkontribusi pada peningkatan ekspor nasional. (ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER