Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah membuka peluang untuk membangun kawasan logistik berikat (KLB) khusus produk hortikultura setelah merampungkan pembangunan KLB komoditas minyak di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Seperti dijelaskan oleh Deputi bidang Perniagaan dan Industri Kementerian Koordinator bidang Perekonomian Edy Putra Irawady, nantinya di dalam kawasan logistik berikat hortikultura ini akan dibangun sebuah ruangan pendingin besar agar produk pertanian tidak cepat busuk.
Dengan adanya hal itu, diharapkan Indonesia bisa menjadi hub komoditas pangan yang diperuntukkan bagi pasar ekspor. Rencana ini sejalan dengan konsep kulkas raksasa yang dicetuskan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nanti disana disediakan
chiller atau
frozen, jadi petani sayur tinggal taruh di situ saja dan kalau eksportir datang tinggal ambil. Hal ini kan bermanfaat, nanti pemasok sayur tahu barangnya bisa dipasok kemana, sedangkan bagi pengguna sayur mayur jadi tahu harus ambil barang kemana," jelas Edy di Jakarta, Selasa (22/9).
Lebih lanjut, Edy menambahkan bahwa pengelolaan kawasan logistik berikat ini sama seperti rencana kawasan logistik berikat lainnya, yaitu diserahkan langsung ke pihak swasta. Namun mengingat pemerintah baru membuka kesempatan tersebut, maka lokasi kawasannya belum ditentukan secara spesifik.
"Murni swasta yang buat, bukan pemerintah karena ini investasi baru. Sekarang tinggal cari saja siapa investor yang berminat yang mau menggarap. Bahkan nanti berapa detil jumlah kawasan logistik berikat yang akan dibangun tergantung dari keinginan pihak swasta," jelasnya.
Potensi EksporAlasan dipilihnya hortikultura sebagai komoditas logistik berikat berikutnya karena pemerintah melihat potensi ekspor dari situ. Selain hortikultura, rencananya pemerintah juga berencana untuk membuka kawasan logistik berikat bagi produk farmasi.
"Selama ini kan kita beli alat-alat kesehatan dan obat-obatan dari Singapura, kenapa tidak kita pindahkan saja ke sini? Saya sudah bilang ke Direktur Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan kalau farmasi dan hortikultura adalah dua komoditas yang harus kita pusatkan logistiknya," tambahnya.
Sebelumnya, pemerintah juga berencana untuk membangun pusat logistik berikat bagi komoditas kapas di Cikarang, Jawa Barat. Edy mengatakan, komoditas kapas dipilih atas usulan Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API).
Rencana pembangunan kawasan berikat logistik tersebut muncul setelah pemerintah mengumumkan akan merubah Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 32 tahun 2009 tentang Tempat Penimbunan Berikat, di mana salah satu poin tersebut adalah semakin mendekatkan industri-industri dalam negeri dengan bahan baku asal impor dan juga mendorong penurunan biaya logistik.
(gen)