Pergerakan IHSG Diprediksi Tertekan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2015 06:50 WIB
Hal tersebut diprediksi karena kecenderungan menurunnya aksi beli, sementara pelaku pasar menanti Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V.
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2015. Sejak pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada 10 Agustus 1977, peran pasar modal terhadap perekonomian Indonesia semakin besar. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami tekanan pada perdagangan Kamis (22/10) karena kecenderungan menurunnya aksi beli sementara pelaku pasar menanti Paket Kebijakan Ekonomi Jilid V.

Kepala Riset PT NH Korindo Securities, Reza Priyambada mengatakan, pada perdagangan Kamis, IHSG diperkirakan berada pada rentang support 4585-4590 dan resisten 4.655-4.670. Laju IHSG mampu bertahan di atas target support 4.544-4.558 dan mampu berada di atas target resisten 4.610-4.623, namun ditutup di bawah target tersebut.

“Dari kondisi yang ada dapat dikatakan aksi jual kian meningkat namun, masih dapat dibendung dengan aksi beli,” ujarnya dalam ulasan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, menurutnya dari sisi sentimen pun juga mendukung IHSG terjadi pelemahan, namun hal itu tidak terjadi di mana IHSG tetap di zona hijau. Menurutnya, jika volume beli mulai berkurang dominasinya maka secara tidak langsung menunjukkan adanya potensi pembalikan arah.

“Untuk itu, tetap perlu untuk mewaspadai adanya imbas pelemahan tersebut. Utang gap di level 4346-4381 masih menjadi halangan. Tetap cermati sentimen yang ada,” katanya.

Terkait perdagangan sebelumnya, Reza menilai, di tengah pergerakan laju bursa saham Asia yang variatif dan pelemahan sejumlah indeks saham di bursa saham AS, laju IHSG masih dapat berakhir di zona hijau.

Meski demikian, pada dasarnya laju IHSG kali ini tidak jauh berbeda dengan pergerakan sehari sebelumnya dimana di awal sesi menguat cukup tinggi, namun jelang penutupan sesi satu dan di awal sesi kedua lajunya mulai mendatar cenderung turun tipis dan di akhir sesi laju IHSG mampu kembali menguat.

“Pergerakan yang cukup variatif tersebut disebabkan aksi investor dalam menanggapi sentimen yang ada. Sebagian pelaku pasar kemungkinan masih bertahan dengan aksi belinya dengan harapan positif akan adanya rilis Paket Kebijakan Ekonomi jilid V yang akan lebih baik dan fokus pada penciptaan lapangan kerja,” katanya

Selain itu, Reza menilai juga karena juga sentimen penyerapan anggaran yang lebih baik; sentimen reformasi perizinan; hingga sentimen perkiraan Presiden Jokowi terhadap proyeksi pertumbuhan kuartal III 2015 sebesar 4,85 persen lebih tinggi dari kuartal sebelumnya 4,67 persen dan di atas estimasinya di level 4,75 persen-4,80 persen.

“Di sisi lain, dorongan jual terjadi seiring kembali berlanjutnya pelemahan rupiah, imbas pelemahan bursa saham global, hingga aksi ambil untung,” jelasnya. (gir/gir)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER