Jakarta, CNN Indonesia -- Baru saja melantai di pasar modal, PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk sudah menyatakan niatnya untuk mencari pendanaan tambahan melalui penerbitan surat utang (obligasi) ataupun pinjama perbankan pada tahun depan.
Direktur Utama Mitra Komunikasi Jefri Junaedi mengatakan dana hasil penawaran saham perdana (
initial public offering/IPO) bakal digunakan untuk ekspansi dan pengurangan utang. Sementara dana tambahan yang akan dicarinya tahun depan untuk menyuntik modal kerja.
“Bisa melalui pinjaman perbankan atau obligasi. Tapi ini untuk penambahan modal kerja tahun depan,” ujarnya usai pencatatan saham perdana di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (26/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mitra Komunikasi merupakan agen tunggal pemegang merek perangkat elektronik (
gadget) bermerek Cyrus dan berperan sebagai importer dan
wholesaler untuk produk tersebut. Tak hanya itu, katanya perseroan juga memiliki
core business di sektor yang bergerak dalam perdagangan umum penjualan telepon seluler (ponsel),
gadget, dan pulsa.
Jefri menjelaskan, Mitra Komunikasi bakal menggencarkan ekspansi pada semester I tahun depan. Ia mengungkapkan, dana hasil raupan IPO bakal dikucurkan untuk membuka gerai baru dan memangkas utang.
Seperti diketahui dalam prospektusnya, dari dana hasil IPO senilai Rp 40 miliar, perseroan bakal menggunakan hingga 70 persen untuk modal kerja. Sementara sisanya sebesar 30 persen untuk membayar utang perseroan.
“Ekspansi mulai semester I 2016. Kami akan buka gerai sekitar 15
outlet. Rata-rata biaya membuka satu
outlet Rp 1 miliar dari IPO,” jelasnya.
Dari sisi penjualan
voucher, untuk periode 12 bulan pada 2014 Mitra Komunikasi mencatat sebesar Rp 637,84 miliar, sebelumnya di 2013 tercatat Rp 485,56 miliar, dan untuk 2012 tercatat sebesar Rp 323,79 miliar.
Sementara untuk periode empat bulan yang berakhir pada 30 April 2015 penjualan
voucher Mitra Komunikasi telah mencapai Rp 195 miliar atau 30 persen dari angka penjualan voucher sepanjang 2014.
Lebih lanjut, untuk penjualan total perseroan dalam periode empat bulan yang berakhir pada tanggal 30 April 2015, tercatat sebesar Rp 310,71 miliar. Sementara untuk 12 bulan pada 2014 mencapai Rp 847,38 miliar, naik dari 2013 sebesar Rp 626,44 miliar, dan 2012 sebesar Rp 500,34 miliar.
Melonjak 50 PersenDalam perdagangan perdananya, saham Mitra Komunikasi mampu mencatatkan performa yang apik. Saat dibuka perdana, saham langsung menyentuh level Rp 300 per saham, atau melonjak 50 persen dari harga penawaran Rp 200 per saham.
Dalam proses IPO tersebut, Mitra Komunikasi melepas 200 juta saham atau setara dengan 20 persen dari modal disetor. Dengan harga Rp 200 per saham, perseroan meraup dana Rp 40 miliar. Saham Mitra Komunikasi dengan kode MKNT ini dicatatkan pada Papan Pengembangan dan menjadi anggota bursa ke-14 pada 2015.