Bank Sentral China Perkirakan Pertumbuhan 6-7 Persen

Reuters | CNN Indonesia
Sabtu, 24 Okt 2015 18:16 WIB
Bank Sentral China memperkirakan pertumbuhan ekonomi negara itu dalam tiga atau lima tahun ke depan akan mencapai 6-7 persen setiap tahun.
Pertumbuhan ekonomi China diramalkan akan tumbuh dibawah 7 persen dalam lima tahun ke depan. (Reuters/Jason Lee)
Beijing, CNN Indonesia -- China akan bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi sekitar 6-7 persen per tahun dalam tiga atau lima tahun ke depan.

Pernyataan Yi Gang, wakil gubernur Bank Sentral China, tampaknya bertujuan untuk meyakinkan investor bahwa tingkat pertumbuhan - angka pertumbuhan paling lambat negara itu dalam dua dekade meski tetap lebih tinggai dibanding negara ekonom besar lain - ini adalah situasi “normal baru” bagi perekonomian China.

“Pertumbuhan ekonomi masa depan China akan tetap relatif lebih kuat. Sekitar tujuh, enam koma sekian - ini akan menjadi hal yang sangat normal,” kata Yi Gang di Beijing pada Sabtu (24/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada Jumat, Bank Sentral China menurunkan suku bunga acuan untuk ke enam kali dalam waktu kurang dari setahun. Selain itu, bank ini juga menurunkan jumlah uang kontang yang harus dimiliki oleh perbankan sebagai cadangan.

Kedua langkah ini bertujuan memacu pertumbuhan dalam perekonomian China yang melambat, yang juga berdampak pada pertumbuhan ekonomi global sehingga menyebabkan kekhawatiran besar di emerging market dan negara perekonomian besar lain.

Pelonggaran kebijakan moneter di perekonomian kedua terbesar di dunia ini adalah yang paling agresif sejak krisis finansial 2008/2009, sementara pertumbuhan ekonomi akan turun di bawah tujuh persen yang merupakan angka terendah dalam 25 tahun terakhir.

Yi Gang juga mengatakan, China akan mengurangi persyaratan rasio cadangan dana - jumlah dana tunai yang harus dimiliki bank besar - di masa depan dalam kecepatan “yang normal”.

Wakil Gubernur Bank Sentral ini juga mengatakan pihaknya berencana mempertahankan tingkat suku bunga acuan pada tingkat yang masuk akal untuk mengurangi beban hutang perusahaan, dan mencatat bahwa liberalisasi suku bunga bukan berarti bank sentral akan mengurangi regulasi bunga.

Data yang dirilis pada Senin (19/10) menunjukkan perekonomian negara itu tumbuh 6,9 persen antara Juli dan September, dan mencapai tingkat di bawah 7 persen untuk pertama kali sejak krisis finansial global.

Yi Gang mencatat bursa China, yang anjlok sejak Juni, telah menyelesaikan masa koreksi dan mata uang yuan yang dilindungi setelah devaluasi awal Agustus lalu, sudah stabil. (yns)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER