Jakarta, CNN Indonesia -- Kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah menteri Kabinet Kerja selama empat hari di Amerika Serikat diyakini bakal menghasilkan komitmen investasi sebesar US$ 22,19 miliar bagi Indonesia.
Data resmi yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menyebutkan, setidaknya ada 12 penandatanganan kerja sama yang dilakukan antara badan usaha milik negara (BUMN) dengan perusahaan-perusahaan besar negara Barrack Obama.
Sumbangan komitmen investasi terbesar berasal dari Cheniere Energy yang membuat kerjasama pengembangan proyek gas alam cair (
liquefied natural gas/LNG) dengan PT Pertamina (Persero) senilai US$ 13 miliar. Tidak disebutkan secara detil mengenai proyek yang dimaksud, namun Kemenkominfo menyatakan investasi akan dikucurkan secara bertahap mulai 2019 sampai 2039.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menyusul di tempat kedua, komitmen investasi sebesar US$ 5,8 miliar yang disiapkan General Electric (GE). Belakangan ini, GE diketahui membuat nota kesepahaman pembentukan perusahaan patungan bersama PT PLN (Persero) untuk membangun pembangkit listrik di sejumlah daerah terpencil di Indonesia. PLN juga diketahui akan membeli 400 turbin gas dari GE.
Rencana investasi terbesar ketiga diduduki oleh perusahaan pemilik mayoritas saham PT Hanjaya Mandala (HM) Sampoerna Tbk, yaitu Philip Morris sebesar US$ 2 miliar. Direktur Utama H.M. Sampoerna Paul Janelle, awal Oktober lalu menyatakan perusahaannya akan memperoleh dana segar sebesar Rp 20,76 triliun dengan melepas saham melalui mekanisme penawaran umum terbatas dalam rangka hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atas 269,72 juta sahamnya ke publik.
Janelle tidak merinci rencana penggunaan dana jumbo hasil
rights issue tersebut, dengan hanya mengatakan uang hasil menjual saham untuk memenuhi ketentuan Bursa Efek Indonesia akan digunakan untuk keperluan operasional perusahaan.
Beberapa komitmen investasi lain yang penandatanganannya akan disaksikan Jokowi selama berada di Amerika Serikat adalah:
- Cargill sebesar US$ 750 juta selama periode 2015-2019.
- Coca Cola Company yang akan melakukan ekspansi dua lini baru pabrik senilai US$ 500 juta di Bekasi.
- P&G yang akan menanam US$ 100 juta untuk menambah kapasitas produksi.
- Monsanto berencana investasi US$ 40 juta.
- Caterpillar akan menanam modal Rp 200 miliar untuk membangun fasilitas remanufacturing cylinder heads dan pembangkit listrik hibrid kapasitas 2GW.
- Palapa Venture Capital yang akan meluncurkan PVC Indonesian
backed venture capital firm di Silicon Valley.
- Kontrak pembelian 60 pesawat Boeing 787 dan 737 oleh PT Garuda Indonesia Tbk.
- Pengembangan jaringan internet balon udara oleh Google di Indonesia.
- Pengembangan R&D
Development di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Solo oleh Apple Inc.
(gen)