Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah berencana membentuk banyak perusahaan gabungan (
holding) dalam struktur badan usaha milik negara (BUMN). Keinginan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjamu seluruh Direktur Utama BUMN di Istana Negara, kemarin petang.
Tujuan dari pembentukan holding, subholding, atau perusahaan patungan itu menurutnya tidak lain adalah demi menjadikan BUMN Indonesia memiliki skala dan kemampuan yang besar.
“Saya ingin agar BUMN-BUMN ini menjadi besar, entah lewat re-evaluasi aset dan lain-lain itu. Tidak hanya menjadi besar, tetapi juga tetap lincah, BUMN yang kuat,” kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun ia menekankan, dalam melakukan
holding-isasi BUMN harus dijalankan dengan cara yang transparan dan benar serta memiliki visi dan misi yang sama ke depan. Ia mencontohkan, holding BUMN di Malaysia seperti Temasek dan Khazanah sangat cepat melesat karena
holding-isasi dilakukan dengan benar.
“Kalau tidak bisa langsung
holding, bisa dengan
virtual holding dulu. Tetapi betul-betul sudah dimulai. Sehingga menjadi sebuah sistem, tidak bekerja sendiri-sendiri. Bisa mulai banyak sinergi dalam pengembangan, kerjasama, operasi dan konglomerasi BUMN,” ujarnya.
Pelindo Paling SiapDalam kacamata mantan Walikota Solo, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) I sampai IV sudah paling siap dilebur menjadi satu
holding kepelabuhanan yang besar.
“Sehingga semuanya masuk dalam sebuah sistem logistik nasional yang menjadikan barang kita betul-betul murah. Biaya transportasi murah, biaya distribusi logistik murah,” tegasnya.
Untuk memastikan instruksinya dijalankan, Jokowi memerintahkan Menteri BUMN Rini Soemarno untuk membuat peta jalan
holding-isasi BUMN ke depan.
“Kalau tidak dilakukan ya kita akan begini-begini terus. Saya lihat yang sudah berani
joint langsung kelihatan besar. Kelihatan manajemennya lebih baik. Saya kira banyak sekali sekarang ini keinginan dari investasi luar untuk
joint venture. Ya yang paling penting dihitung, dikalkulasi, dilihat performa dari yang ingin
seperti apa,” jelas Jokowi.
(gen)