Jakarta, CNN Indonesia -- Operator jalan tol pelat merah, PT Jasa Marga Tbk menyiapkan belanja modal minimal Rp 10 triliun di 2016, melompat dua kali lipat dibandingkan dengan alokasi tahun ini Rp 5 triliun.
Direktur Keuangan Jasa Marga Reynaldi Hermansjah mengatakan manajemen mencanangkan belanja modal yang besar guna menggarap proyek-proyek yang akan digarap perseroan. Ia mengatakan, terdapat 13 proyek ruas jalan tol yang masih digarap perseroan sampai tahun depan.
“
Capex (
capital expenditure) itu untuk investasi 13 ruas kita,” jelasnya di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reynaldi mencatat 13 ruas tol tersebut memiliki panjang hingga 460 kilometer (km) dan ditaksir memakan investasi total mencapai Rp 40,35 triliun.
“Ruas jalan tol Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono sepanjang 187 km salah satu ruas terpanjang. Tapi selain itu kami juga bangun Gempol-Pasuruan, dan Cinere-Serpong,” jelasnya.
Terkait penyerapan belanja modal tahun ini, Reynaldi menyatakan perseroan bisa menghabiskan dana hingga Rp 5 triliun yang sebagian besar digunakan untuk pembebasan lahan.
“Untuk
capex tahun ini, dananya berasal dari kas internal dan rencananya pinjaman. Tapi kami belum bisa beberkan komposisinya,” jelas Reynaldi.
Bantah Rights IssueLebih lanjut, Reynaldi membantah jika nantinya dana belanja modal tahun depan bakal disokong dari hasil pelepasan saham baru (
rights issue). Seperti diketahui,
rights issue Jasa Marga tersebut masuk dalam skema Penyertaan Modal Negara (PMN).
“PMN yang disetujui adalah untuk anggaran 2016, untuk modal kerja. Kami dalam proses menyiapkan segala sesuatunya. Bukan untuk
capex, ini dua hal yang berbeda.
Capex itu untuk investasi 13 ruas tol,” jelasnya.
Sementara, terkait kinerja pada kuartal III 2015 ia menyatakan belum bisa mengungkapkan lebih lanjut karena masih di audit. Namun, ia mengaku Jasa Marga optimistis tahun ini mampu mencapai target traffic jalan tol.
“Pada dasarnya kami masih optimistis bahwa target-target kami bisa terpenuhi. Minimal dari sisi
traffic. Pertumbuhan
traffic di kuartal III ini masih sekitar 4-5 persen seperti tahun-tahun yang lalu,” ungkapnya.
Namun ia menyatakan, kondisi bisnis Jasa Marga unik dan tidak bisa dibandingkan setara secara tahunan. Hal itu karena perusahaan terus berupaya menambah ruas jalan tol baru dan melakukan pembebasan lahan.
(gen)