Kemenkeu Kawal Kinerja Anggaran Negara Hingga Akhir Tahun

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Sabtu, 07 Nov 2015 21:58 WIB
Kementerian Keuangan siap menarik pinjaman baru dari lembaga multilateral serta menerbitkan surat utang guna menjaga defisit tidak melebar jauh.
Askolani, Direktur Jenderal Anggaran, Kementerian Keuangan. (CNN Indonesia/Agust Supriadi)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Keuangan akan memantau kinerja penerimaan serta penyerapan anggaran belanja negara hingga akhir tahun guna memastikan defisit anggaran tidak melebihi ketentuan 3 persen dari PDB.

"Kami mempunyai mekanisme monitoring dan evaluasi. Ini menjadi tools kami untuk mengendalikan APBN," kata Direktur Jenderal Anggaran, Askolani di Jakarta, Jumat.

Askolani mengatakan, Kemenkeu akan terus memantau pergerakan APBN dan untuk saat ini belum ada prediksi terkait dengan realisasi penerimaan maupun penyerapan belanja yang dikhawatirkan tidak sesuai ekspektasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Angka itu sangat fluktuatif, dan kami memantau polanya tiap bulan, tiap minggu. Sebab itu tergantung dari kinerja penerimaan dan kinerja belanja. Makanya kami tidak bisa memprediksi, baru bisa dua minggu sebelum tutup tahun," katanya.

Dia menambahkan saat ini defisit anggaran masih dalam batas yang aman dan Kementerian Keuangan terus mendorong optimalisasi kinerja APBN agar bisa memberikan kontribusi yang efektif pada perekonomian hingga akhir tahun.

"Pengalaman yang lalu kami berupaya me-manage, kalau ada potensi penerimaan pasti kami kejar. Dan kalau ada belanja yang bisa dihemat, maka kami hemat, terutama belanja yang tidak efisien," katanya.

Sebelumnya, Direktorat Jenderal Pajak melaporkan realisasi penerimaannya per 4 November 2015 yang baru sebesar Rp774,4 triliun atau sekitar 59,84 persen dari target dalam APBN-P Rp1.294,2 triliun. Sampai dengan akhir tahun, realisasi penerimaan pajak diproyeksi meleset (shortfall) sekitar Rp160 triliun lebih rendah dari target.

Dengan risiko tersebut, pemerintah harus menambah pembiayaan melalui utang guna menutup defisit anggaran agar tidak melebihi proyeksi 2,23 persen terhadap PDB.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Robert Pakpahan mengatakan direktoratnya siap menarik sejumlah pinjaman baru dari lembaga multilateral serta menerbitkan surat utang sebagai upaya menjaga defisit anggaran tidak melebar terlalu jauh.

"Ada penambahan dari lembaga multilateral, lelang sudah ditambah. Termasuk di antaranya dari ORI. Jadi pelan-pelan (pembiayaan) sudah ditambah dan diharapkan sudah secure (hingga akhir tahun)," katanya.

Robert memastikan Kementerian Keuangan melakukan segala upaya, agar defisit anggaran tidak melebihi angka Rp300 triliun atau sekitar 2,6 persen terhadap PDB, seperti angka perkiraan terkini. (ags/antara)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER