Rupiah Dibuka Melemah, Pelaku Pasar Tak Khawatir

Gentur Putro Jati | CNN Indonesia
Senin, 09 Nov 2015 10:07 WIB
Pelaku pasar disebut melihat upaya Bank Indonesia untuk mempertahankan laju rupiah sebagai suatu hal yang positif.
Pelaku pasar disebut melihat upaya Bank Indonesia untuk mempertahankan laju rupiah sebagai suatu hal yang positif. (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga).
Jakarta, CNN Indonesia -- Rupiah mengawali perdagangan di awal pekan ini dengan dibuka melemah Rp 13.691 per dolar Amerika Serikat (AS), setelah pada penutupan perdagangan pekan kemarin ditutup di angka Rp 13.533 per dolar.

Namun Head of Research NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengaku tidak terlalu khawatir dengan pergerakan yang lebih banyak didorong oleh sentimen The Federal Reserves atau Bank Sentral AS yang akan menaikkan suku bunga pada Desember 2015.

Bahkan saat BI mengindikasikan belum akan menurunkan suku bunga di tengah desakan dari berbagai pihak untuk menurunkannya, hal tersebut menurut Reza tidak terlalu ditanggapi negatif oleh pelaku pasar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Tidak hanya itu, bahkan dengan rilis penurunan cadangan devisa pada Oktober 2015 pada posisi US$ 100,7 miliar dari sebelumnya 101,7 miliar juga tidak direspons negatif. Tampaknya pelaku pasar melihat adanya upaya positif dari BI untuk dapat mempertahankan laju rupiah,” kata Reza dalam riset, dikutip Senin (9/11).

Reza mengatakan intervensi cukup besar yang dilakukan BI di awal Oktober 2015 telah mengakibatkan terapresiasinya laju rupiah dari posisi Rp 14.735-Rp 14.640 menjadi Rp 13.285-Rp 13.860 di awal minggu kedua.

“Setelah itu, laju rupiah pun dijaga di level Rp 13.820-Rp 13.248 per dolar. Di sisi lain, terapresiasiya sejumlah mata uang terhadap dolar AS seperti poundsterling, yen, dan yuan turut berimbas positif dan membantu penguatan pada laju rupiah terhadap dolar,” kata Reza. Untuk perdagangan hari ini, Reza melihat mulai munculnya sentimen negatif yang berimbas pada terpatahkannya tren kenaikan rupiah yang telah terbentuk dalam beberapa hari sebelumnya.

“Tekanan pada rupiah terlihat masih terjadi. Namun dengan tidak terlalu direspon negatifnya sentimen yang ada membuat laju rupiah memiliki peluang untuk mengalami kenaikan kembali. Apalagi data-data dalam negeri juga sudah sebagian besar dirilis sehingga pelaku pasar pun akan mencermati data-data dari luar yang dapat berimbas secara tidak langsung pada rupiah. Laju rupiah di atas target resisten 13.590. Rp 13.585-13.535 (kurs tengah BI),” kata Reza. (gen)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER