Antalya, CNN Indonesia -- Para pemimpin G20 menargetkan pertumbuhan ekonomi negara-negara anggotanya bisa tumbuh rata-rata 2 persen pada 2018 mendatang. Target yang terbilang agresif, karena Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi global tahun ini hanya akan tumbuh 3,1 persen dan naik tipis menjadi 3,6 persen pada 2016.
Target pertumbuhan ekonomi tersebut masuk ke dalam rancangan komunike yang telah disepakati para pemimpin negara anggota G20 yang rencananya akan dibacakan oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
"Pertumbuhan ekonomi global tidak seimbang dan jauh dari harapan, walaupun ada pandangan positif di beberapa negara ekonomi besar. Menurunnya permintaan global dan masalah struktural terus membebani pertumbuhan yang potensial dan aktual," tulis rancangan komunike tersebut seperti dikutip dari Reuters, Senin (16/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penetapan target pertumbuhan ekonomi 2018, telah menghitung rencana Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed yang akan meningkatkan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) bulan depan.
Para pemimpin G20 menilai penaikan suku bunga The Fed dilakukan pada waktu yang tidak tepat saat perekonomian dunia tengah melemah, termasuk China. Beberapa negara ekonomi berkembang mengeluhkan potensi melonjaknya nilai tukar dolar terhadap mata uang negaranya akibat isu naiknya suku bunga The Fed.
Dalam bahasa yang disinyalir ditujukan bagi kenaikan suku bunga The Fed, KTT G20 dalam komunikenya sore waktu Antalya menyampaikan perlunya "penyesuaian yang hati-hati" dan mengumumkan semua kebijakan dengan jelas agar pasar tidak terkejut.
Selain membahas mengenai penaikan suku bunga The Fed, dalam pertemuan working session II siang ini para pemimpin G20 juga akan membahas mengenai peraturan finansial, pajak internasional, anti korupsi dan reformasi IMF.
Aksi terorisG20 yang seharusnya membicarakan masalah ekonomi tahun ini, menyinggung juga soal pemberantasan terorisme, terutama setelah aksi teror di Paris Jumat lalu yang juga melukai 350 orang. Dalam bocoran komunike, G20 menyatakan akan "menekan aksi teror."
Negara anggota G20 sepakat meningkatkan penjagaan perbatasan dan pengawasan melalui udara serta memangkas jalur finansial organisasi teroris. "Penyebaran organisasi teroris dan meningkatnya aksi terorisme global secara langsung telah menganggu upaya menjaga keamanan dan perdamaian internasional," tulis komunike G20.
Berbicara soal krisis pengungsi, pemimpin G20 menyatakan semua negara harus berbagi beban dalam mengatasinya, termasuk membangun pengungsian dan memberikan bantuan kemanusiaan.
Turki sendiri saat ini menampung 2,5 juta pengungsi dari Irak dan Suriah, menghabiskan dana hingga US$8,2 miliar. Sementara Eropa diperkirakan akan kedatangan 1 juta pengungsi tahun ini dan 3 juta hingga 2017.
(gen)