Jokowi Minta G20 Rombak Total Arsitektur Keuangan Global

Agust Supriadi | CNN Indonesia
Senin, 16 Nov 2015 10:58 WIB
Presiden Jokowi menilai ketergantungan dunia terhadap dolar AS yang terlalu besar telah menciptakan berbagai distorsi dan mengancam kelangsungan ekonomi global.
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan G20 di Antalya, Turki yang berlangsung pada 15-16 November. Presiden Jokowi bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang menjadi tuan rumah pertemuan. (Dok.Setpres/Intan)
Jakarta, CNN Indonesia --  Presiden Joko Widodo menyebut ketergantungan pada mata uang dolar Amerika Serikat menciptakan distorsi di pasar keuangan global yang berisiko mengancam kemajuan perekonomian dunia.

"Ketergantungan yang tinggi terhadap US dolar telah menyebabkan distorsi-distorsi global yang kini mengancam kemajuan ekonomi global," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Working Session I KTT G-20 di Antalya, Minggu (15/11).

Jokowi menegaskan, sudah waktunya dunia melakukan perombakan total arsitektur keuangan global. Hal itu penting mengingat masalah utama yang dihadapi perekonomian dunia saat ini adalah menciutnya likuiditas dolar AS di hampir semua negara berkembang atau emerging markets.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, lanjutnya, sejak diciptakannya mata uang Euro pada 1999, tidak ada mata uang dunia atau global reserve currency yang baru.

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa negara-negara berkembang harus segera mengimplementasikan reformasi-reformasi ekonomi yang fundamental.

"Reformasi perekonomian yang nyata sangat diperlukan untuk membangun kembali kredibilitas pasar serta merebut kembali kepercayaan investor dan pelaku ekonomi," demikian ditegaskan Presiden Jokowi.

Reformasi ekonomi yang fundamental ini, menurut Presiden Jokowi, perlu diikuti likuiditas finansial yang kuat agar tidak mengalami gejolak ketika terjadi gangguan pada likuiditas. (antara)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER