Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menegaskan tak akan menyetujui rencana pembangunan Pelabuhan Sorong, Papua menjadi pelabuhan khusus Tuna di Indonesia. Namun, Susi mempersilakan jika pelabuhan tersebut dijadikan sebagai pelabuhan umum.
“Saya tidak akan menyetujui yang mengatakan bahwa Sorong akan dikhususkan untuk pelabuhan Tuna di Indonesia,” tegas Susi seperti dikutip dari laman Kementerian kelautan dan Perikanan (KKP), Minggu (22/11).
Susi beralasan, ditolaknya Pelabuhan Sorong sebagai Pelabuhan Tuna dikarenakan secara konseptual idelanya pelabuhan ikan tak hanya dibangun di satu tempat. Melainkan kata dia, seharusnya pelabuhan ikan semacam itu dibangun
pada setiap kabupaten dan sentra-sentra perikanan tangkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk perdagangan umum silahkan, tapi tidak untuk perikanan. Nanti sama saja lagi, kayak pelabuhan di Wanam dan sebagainya,” tutupnya.
Dalam waktu dekat, Susi mengatakan, KKP akan meminta Kementerian Perhubungan menutup beberapa pelabuhan khusus ikan, seperti pelabuhan di Wanam, Benjina, Avona, dan Dobo.
Alasannya karena makin banyaknya tindak pidana penyelundupan atau
smuggling yang dilakukan kapal-kapal pelaku
illegal fishing melalui pelabuhan khusus tersebut.
Adapun motif yang kerap digunakan, lanjut Susi, dengan membangun kapal-kapal baru melalui penyelundupan spare part kapal. Untuk itu, ia berniat bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk menutup pelabuhan-pelabuhan khusus tempat kapal-kapal tersebut berlabuh.
“Banyak kapal China yang kelahiran Pulau Wanam, Merauke dan Benjina di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku. Kapal-kapal China ini dibuat di pelabuhan khusus tadi, makanya smuggling. Besok saya mau bikin surat ke Pak Jonan agar pelabuhan bekas perikanan, pelabuhan khusus seperti itu ditutup. Kalaupun mau dibuka, khusus untuk umum. Tidak ada lagi untuk ikan dan investor karena ujungnya akan terjadi illegal fishing lagi,” ujarnya.
Sebelumnya, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia telah mendatangkan investor Tiongkok untuk berinvestasi membangun pelabuhan perikanan di Sorong, Papua Barat. Untuk pembangunan pelabuhan itu, dibutuhkan investasi sebesar 2 milliar dollar AS. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Indonesia China North Bay Shatin Port, di Jakarta, Selasa lalu.
(dim)