Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dan Malaysia resmi mendirikan Dewan Negara-Negara Penghasil Minyak Sawit yang sebelumnya dicanangkan oleh kedua negara.
Keterangan tertulis resmi menyebutkan, lembaga ini resmi terbentuk setelah penandatangangan Council of Palm Oil Producin Countries, CPOPC, oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Rizal Ramli dan Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk Amar Douglas Uggah Embas pada Sabtu (21/11) di Kuala Lumpur.
“Hari ini kami melahirkan organisasi internasional yang bertujuan meningkatkan daya saing di industri strategis ini, sekaligus meningkatkan praktik kelestarian alam, dan yang paling penting, untuk benar-benar mengangkat kesejahteraan petani sawit kecil,” kata Rizal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CPOP didirikan untuk mendorong, mengembangkan dan meningkatkan kerja sama industri minyak sawit negara anggotanya guna memastikan industri minyak sawit berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Saat ini, sekitar empat juta rumah tangga di Indonesia dan 500 ribu di Malaysia tergantung pada industri kelapa sawit.
CPOPC juga terbuka untuk negara penghasil kelapa sawit lain seperti Brazil, Kolombia, Thailand, Ghana, Liberia, Nigeria, Papua Nugini, Filipina dan Uganda.
Indonesia adalah penghasil kepala sawit terbesar di dunia dengan 31,1 juta ton per tahun sementara Malaysia berada di urutan kedua dengan produksi 19,2 juta ton per tahun.
Lembaga baru ini diharapkan mampu mendorong kerja sama dan investasi dalam membangun zona industri kelapa sawit berkelanjutan dan ramah lingungan.
“CPOPC adalah bagian dari upaya jangka panjang mengurangi risiko kerusakan lingkungan seperti kebakaran hutan, asap dan deforestrasi,” kata Rizal.
Selain mendirikan CPOPC, kedua menteri ini juga mendeklarasikan “Proposed Global Framework of Principles for Sustainable Pam Oil” atau disebut juga “e+POP”.
(yns)