Pertamina Siap Habiskan US$ 5 Miliar untuk Kilang Balikpapan

Galih Gumelar | CNN Indonesia
Selasa, 24 Nov 2015 14:57 WIB
Dana sebesar US$ 5 miliar akan digunakan Pertamina dan JX Nippon Oil untuk meningkatkan kapasitas produksi kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barel per hari.
Direktur Pengolahan PT Pertamina (Persero) Rachmad Hardadi. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) tengah menyiapkan perusahaan patungan dengan JX Nippon Oil and Energy Corporation untuk menggarap proyek pengembangan kapasitas kilang Balikpapan, di Kalimantan Timur senilai US$ 5 miliar.

Proyek pengembangan kapasitas kilang yang lebih dikenal dengan sebutan Refinery Development Master Plan (RDMP) akan dimulai usai kedua perusahaan meneken kesepakatan kerjasama pada awal 2016 mendatang.

Direktur Pengolahan Pertamina Rachmad Hardadi mengatakan awalnya manajemen Pertamina berharap penandatanganan kesepakatan bisa dilakukan pada akhir tahun ini. Namun, JX Nippon menginginkan waktu lebih lama karena masih ada beberapa kajian yang perlu diselesaikan perusahaan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mudah-mudahan segera dapat kesepakatannya seperti dengan Saudi Aramco. Kami inginnya November ini sudah bisa (ditandatangani), tapi pihak JX Nippon butuh waktu kira-kira 3 hingga 4 bulan lagi," terang Rachmad di Jakarta, Selasa (24/11).

Mantan Presiden Direktur PT Badak NGL menjelaskan nantinya perusahaan patungan yang akan dibentuk bersama JX Nippon akan dipercaya sebagai kontraktor proyek tersebut. Di mana Pertamina akan menyuntikkan dana sebesar 70 persen sesuai dengan porsi kepemilikan yang sudah disepakati.

Rachmad menyebut proyek RDMP akan meningkatkan kapasitas produksi kilang Balikpapan menjadi 360 ribu barel per hari (bph) dari kapasitas saat ini 260 ribu bph. Peningkatan kapasitas produksi kilang Balikpapan tersebut untuk membantu Pertamina memenuhi target peningkatan kapasitas seluruh kilang menjadi 2,3 juta bph pada 2026. Meningkat 1,3 kali lipat dibanding kapasitas sekarang sebesar 1,04 juta bph.

"Dengan adanya RDMP Balikpapan dan Cilacap, kami harap kapasitas kami bisa mencapai 1,42 juta bph pada 2021. Sehabis ini kami ada dua RDMP lagi di Balongan dan Dumai, mungkin menyusul sehabis ini," ujarnya.

Untuk pelaksanaan RDMP Cilacap, manajemen Pertamina telah membuat kesepakatan untuk membentuk perusahaan patungan bersama Saudi Aramco dengan nilai US$ 5,5 miliar yang penandatanganannya akan dilaksanakan pada 26 November mendatang. Pertamina sendiri memiliki porsi kepemilikan 55 hingga 60 persen di dalam perusahaan patungan tersebut.

Saat ini, Pertamina memiliki enam buah kilang yang tersebar di Dumai, Balongan, Cilacap, Plaju, Balikpapan, dan Sorong. Rachmad mengatakan kalau Pertamina akan membangun satu kilang baru lagi di Tuban, di mana mitra konstruksi kilang sudah ada pada kuartal I tahun depan berbentuk joint venture dengan kepemilikan minimal 51 persen bagi Pertamina. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER