Astra Gantungkan Asa Pada Penjualan Kijang Innova Anyar

CNN Indonesia
Sabtu, 28 Nov 2015 12:56 WIB
Penjualan mobil Astra hingga kuartal III 2015 baru mencapai 382.359 unit atau lebih rendah 19,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Dua model berfoto bersama saat peluncuran Toyota All New Kijang Innova, di Jakarta, Senin (23/11). (ANTARA FOTO/Audy Alwi).
Bogor, CNN Indonesia -- Manajemen PT Astra International Tbk berharap kehadiran produk mobil Toyota All New Kijang Innova mampu mendongkrak kinerja lini bisnis otomotif kendati industri tersebut diperkirakan masih akan tertekan tahun depan.

Head of Investor Relations PT Astra International Tira Ardianti mengatakan All New Innova sebagai varian medium Multi Purpose Vehicle (MPV) saat ini sudah mendapat banyak perubahan dan perbaikan demi mengeruk kembali pangsa pasar otomotif nasional.

“Sekarang sudah lebih mewah. Secara disain interior lebih improve, benar-benar baru. Ini platform baru dan secara engine sudah ter-upgrade, ini sudah halus sekali,” ujarnya di Sentul, Jumat (28/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyatakan, animo yang diberikan pasar dinilai positif terhadap adanya varian baru ini. Tira mengaku sudah banyak pemesanan yang diterima PT Toyota Astra Motor (TAM), dan perseroan menargetkan mampu menjual ribuan unit di tahun pertama.

“Untuk Innova kami berharap menjual at least sekitar 4 ribu unit per bulan. Saya dengar sudah ada 3 ribu unit booking order. Animo cukup baik untuk Innova,” jelasnya.

Kendati demikian, Tira mengaku secara umum manajemen Astra memprediksi penjualan mobil masih bakal tertekan. Sehingga dalam memasang target penjualan otomotif tahun depan, grup Astra cenderung memasang angka stagnan.

“Kami prediksi penjualan bakal flat, berarti sama dengan tahun ini. Flat saja sudah bagus. Tapi kami berharap mudah-mudahan kondisinya sudah mencapai bottom (level terendah), nanti naik tapi slow recovery,” ungkapnya.

Manfaatkan Lebaran

Lebih lanjut, Tira berharap adanya musim-musim tertentu yang mampu mendongkrak penjualan. Ia menyatakan, biasanya menjelang Lebaran, terdapat peningkatan penjualan mobil. Hal itu juga berlaku menjelang beberapa hari besar agama.

“Biasanya Lebaran tahun depan masih Juli, itu berarti sekitar Juni jualan akan naik. Biasanya, secara historis, sebulan sebelum Lebaran akan naik. Di semester I ada seasonal factor. Indonesia kan banyak musim, Februari ada Chinese new year, jelang Natal dan akhir tahun juga. Harapannya jualan akan bisa naik,” jelas Tira.

Analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan mengatakan All New Kijang Innova yang tampil lebih sporty dibandingkan dengan seri sebelumnya dapat mendongkrak kinerja TAM maupun grup Astra secara keseluruhan.

“Penelusuran kami dengan Auto2000, diler terbesar Toyota, mengindikasikan waktu tunggu (inden) tipe G dan tipe V sekitar 1 bulan-2 bulan serta sekitar 3 bulan untuk tipe Q. Lebih lamanya waktu inden untuk tipe Q karena sedikitnya jumlah unit yang dialokasikan untuk tipe ini dibandingkan dengan dua tipe lain,” katanya.

Jika beruntung, menurutnya konsumen dapat menerima mobil baru mereka pada Desember 2015 dan harganya akan Rp 3 juta-Rp 4 juta lebih mahal jika diterima pada 2016 (harga baru). Penjual dari Auto2000 juga mengindikasikan permintaan untuk model baru itu lebih besar dibandingkan dengan biasanya meskipun secara umum masih lemah untuk seluruh penjualan mobil.

“Selama bertahun-tahun, penjualan Kijang Innova melambat, menunjukkan kurangnya model baru dan juga kompetisi yang kian ketat. TAM memprediksi dapat menjual 5 ribu unit per bulan mobil baru untuk tiga bulan pertama dan 4 ribu unit per bulan setelah tiga bulan pertama,” jelasnya.

Menurutnya target itu lebih tinggi daripada penjualan 3.500 unit per bulan sejak awal tahun hingga Oktober, tetapi lebih rendah daripada 4.500 unit per bulan pada 2014. Ia menjelaskan, Innova berporsi 14 persen dari total penjualan Toyota dan 9 persen dari total penjualan Astra.

Penjualan mobil Astra hingga kuartal III 2015 baru mencapai 382.359 unit atau lebih rendah 19,7 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 476.236.

Sementara, lini bisnis otomotif Astra mengalami penurunan pendapatan sebesar 12 persen menjadi Rp 70,34 triliun sampai September 2015 dibandingkan perolehan Rp 79,68 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara laba bersih yang dihasilkan dari penjualan mobil dan sepeda motor tersebut mencapai Rp 5,32 triliun, turun 10 persen dibandingkan laba bersih sampai September 2014 sebesar Rp 5,9 triliun.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER