Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama tiba-tiba menemui Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Negara sore tadi, Jumat (27/11). Dalam pertemuan singkat tersebut Ahok, sapaan Basuki, mengaku hanya membicarakan soal operasi beras di Jakarta.
"Kami membahas operasi pasar karena Bulog mau melempar ke Pasar Jaya," kata Ahok saat ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (27/11).
Ahok menjelaskan, dengan operasi tersebut maka semua pasar jaya akan melemparkan beras yang mereka miliki. Dengan usaha seperti itu diharapkan oknum tak bertanggung jawab tidak akan melakukan pengoplosan beras.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut mantan Bupati Belitung Timur tersebut, beras yang nanti dilempar sudah dites terlebih dahulu. Memang rasa dari beras berharga Rp8.300 per kilogram tidak sepulen nasi biasa tapi rasanya lebih enak.
Maka dari itu, jika masyarakat ingin nasi yang lebih pulen Ahok mempersilakan mereka untuk mengoplos sendiri.
Ahok menambahkan, pembelian beras hasil operasi pasar nantinya harus menggunakan uang elektronik alias
e-money. Dengan penggunaan sistem elektronik tersebut maka Ahok bisa mengetahui siapa orang atau masyarakat yang membeli beras tersebut.
"Jika tidak menggunakan itu nanti pedagang membeli yang oplosan bagaimana? Itu harus dilaporkan," tutur Ahok
(rdk)