Pertamina Incar Setoran Rp50 M dari Bandara Pondok Cabe

Safyra Primadhyta | CNN Indonesia
Senin, 30 Nov 2015 17:42 WIB
Pertamina mendorong pemanfataan tujuh bandara lainnya bersama Garuda Indonesia, antara lain di Lubuk Linggau, Ketapang, Palembang, Lampung, Cilacap, Semarang.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto. (CNN Indonesia/Diemas Kresna Duta)
Jakarta, CNN Indonesia -- PT Pertamina (Persero) mengharapkan tambahan pendapatan sekitar Rp50 miliar dari pengelolaan bersama Bandara Pondok Cabe, Tangerang Selatan dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

“Penggunaan lapangan Pondok Cabe bisa memberikan tambahan revenue Rp40-Rp50 miliar per tahun, kok sedikit yah? Kalau dengan Bu Menteri (Menteri BUMN Rini Soemarno) harus bicara triliun," kata Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto dalam acara penandatangan Head of Agreement (HoA) pemanfataan aset bersama Pertamina-Garuda Indonesia di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (30/11).

Saat ini, Bandara Pondok Cabe dikelola oleh anak usaha Pertamina,  PT Pelita Air Service. Menurut Dwi Soetjipto, Pertamina masih perlu memperbaiki landasan pacu (runway), terminal, serta fasilitas pendukung di fasilitas latihan dan perawatan pesawat itu agar bisa dioperasikan sebagai bandara komersial pada kuartal II 2016.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Sekarang lagi perbaikan landasan, panjangnya sudah cukup tinggal kekerasannya saja diperbaiki,” ujar Dwi.

Nantinya, jelas Dwi, Garuda Indonesia akan menggunakan lapangan terbang tersebut untuk operasional pesawat penumpang regional jarak pendek jenis ATR 72-600 dengan membayar sewa ke Pertamina. Selain itu, Garuda Indonesia juga bisa memanfaatkan fasilitas perawatan pesawat sejenis milik Pelita Air.

"Kami memiliki banyak mesin yang bisa dimanfaatkan untuk maintenance Garuda," ujar Dwi.

Disebutkan Dwi, kapasitas parkir Bandara Pondok Cabe bisa menampung 20 pesawat jenis ATR dengan frekuensi penerbangan mencapai 30 per hari.

Merambah Bandara Lain

Dwi berharap Garuda nantinya juga bisa memanfaatkan bandara lain milik Pertamina. Dwi menyebutkan saat ini Pertamina memiliki delapan lapangan terbang, di antaranya di Pondok Cabe (Jawa Barat), Cilacap (Jawa Tengah), dan Cepu (Jawa Tengah).

"Ini potensi bisnis yang dijanjikan, ke depan diharapkan bisa ada lapangan milik Pertamina yang bisa dimanfaatkan lagi oleh Garuda," ujarnya.

Ditemui di tempat yang sama, Direktur Utama Garuda Indonesia Arif Wibowo mengungkapka pihaknya akan melakukan kerjasama teknis dengan Pelita Air dalam hal operasional Bandara Pondok Cabe. Setelah dilakukan perbaikan, Garuda akan meminta sertifikasi dari Kementerian Perhubungan terkait kelaikan operasional bandara tersebut.

“Secara operasional kita koordinasinya di level teknis. Nanti kita akan proses sertifikasi kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub),” ujarnya.

Dengan adanya kerjasama sama ini, lanjut Arif, Garuda bisa melayani daerah yang selama ini belum terlayani dengan baik (underserved) dengan memanfaatkan pesawat berkapasitas 70 kursi itu.

“Saya akan targetkan (operasional) ke wilayah Sumatera bagian selatan, Jawa bagian selatan plus Kalimantan bagian selatan. Jadi ada delapan kota mulai dari Lubuk Linggau, Ketapang, Palembang kemudian Lampung, Cilacap, bahkan Semarang. Ini benar-benar untuk memperkuat kita terutama di pasar-pasar yang underserved,” ujarnya. (ags)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER