SKK Migas Perpanjang Sewa Fasilitas Produksi Banyu Urip

Diemas Kresna Duta | CNN Indonesia
Selasa, 01 Des 2015 08:59 WIB
SKK Migas memperkirakan puncak produksi Lapangan Banyu Urip yang dioperatori ExxonMobile Cepu Limited (EMCL) akan molor dari yang dijadwalkan.
Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi (kiri) dan Dirut Pertamina Dwi Soetjipto (kanan)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengakui puncak produksi Lapangan Banyu Urip yang dioperatori ExxonMobile Cepu Limited (EMCL) akan molor dari yang dijadwalkan.

Hal ini ditandai dengan diperpanjangnya masa penyewaan Early Production Facility (EPF) dan Early Oil Expansion (EOE) demi mengoptimalkan angka produksi minyak mentah. Padahal, kontrak fasilitas produksi ini sendiri akan habis pada akhir Desember mendatang.

"Jadi tanggal 27 November kemarin whellpad disetop selama 2 minggu. Pertengahan Desember nanti CPF (Central Processing Facility) akan mulai startup dan naik pelan-pelan sampai 130 ribu barel per hari (bph). Dan rencananya EOE dan EPF diperpanjang 2 minggu," ujar Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi saat ditemui di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyusul adanya perpanjangan pengoperasian EPF dan EOE, Amien bilang puncak produksi lapangan Banyu Urip sendiri baru bisa dirasakan mulai tahun depan.

Dengan demikian, ia memperkirakan puncak produksi akan berada di angka 165 ribu bph atau lebih rendah 40 ribu bph dari target sebelumnya di kisaran 205 ribu bph.

"Perhitungannya begini. Ini kan masih proses ramp up, produksinya naik-naik sampai produksi optimal. Dan itu kan kira-kira menurut estimasi engineering-nya dilihat stabil atau tidak stabilnya di pertengahan Januari. Kita butuh backup kalau terjadi apa-apa," jelasnya.

Dengan melesetnya angka produksi dari lapangan yang berada di Blok Cepu, Jawa Timur itu Amien menaksir rerata angka produksi tahun depan akan berada di angka 823 ribu bph.

"Tadi saya menyebut 823 ribu bph tapi ini kan belum final. Karena proses Work Program and Budgeting baru selesai Jumat ini. Setelah itu baru  ketahuan prediksi lifting yang akurat," tandasnya. (dim)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER