Sumbawa, CNN Indonesia -- PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) optimistis mampu mencapai target produksi 690 ribu ons emas dan 230 juta pon tembaga hingga akhir tahun ini.
Kepala Departemen Komunikasi NNT, Ruby Purnomo menjelaskan sampai dengan kuartal III 2015 NNT telah memproduksi 504 ribu ons emas dan 381 juta pon tembaga. Hal ini membuatnya manajemen NNT yakin bisa mencapai target produksi yang direncanakan meski aktivitas penambangan sempat berhenti tiga bulan karena berbagai persoalan, antara lain demo pegawai dan belum dikeluarkannya izin ekspor.
"Dari angka yang ada, Kami rasa tidak ada target yang meleset. Jadi walau pun produksi Kami sempat terhenti 3 bulan akibat masalah-masalah tadi, syukurnya produksi kami masih sesuai target," ujar Kepala Departemen Komunikasi NNT, Ruby Purnomo di kantornya di Sumbawa, Kamis (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kesempatan yang sama, Manager Processing and Power Plant NNT Ilyas yamin menilai tren produksi emas dan tembaga perusahaannya meningkat dari waktu ke waktu. "Mudah-mudahan saja dengan adanya progress report terkait proyek pembangunan smelter bersama Freeport, bisa menjadi acuan bagi kami untuk meningkatkan produksi," tutur Ilyaz.
Sebelumnya, Menteri ESDM Sudirman Said menerbitkan surat rekomendasi ekspor untuk Newmont pada 18 November 2015. Lima hari kemudian, Newmont mengantongi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) dari Kementerian Perdagangan untuk jangka waktu ekspor enam bulan dan volume maksimal 430 ribu ton.
Sudirman beralasan, izin ekspor diberikan karena Newmont yang telah menanamkan modal sebesar US$3 juta dalam proyek smelter di Gresik, Jawa Timur.
"Jadi tidak ada alasan bagi kami untuk melarang. Tapi rekomendasi ini akan berlaku sesuai dengan ketentuan yang berlaku yakni enam bulan kedepan," kata Sudirman.