Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basyir menjamin penyesuaian tarif listrik mulai 1 Desember 2015 untuk pelanggan berdaya 1.300 Volt Ampere (VA) dan 2.200 VA tidak akan mempengaruhi inflasi.
Sofyan menyebut, PLN telah mempertimbangkan masak-masak kebijakan tersebut sebelum diberlakukan. Termasuk keputusan untuk baru memberlakukannya 1 Desember 2015 dari rencana awal diberlakukan Mei 2015.
Formula penyesuaian tarif atau tariff adjustment mulai saat ini menurutnya bergantung pada pergerakan tiga hal, yaitu inflasi, nilai kurs, dan harga bahan bakar minyak (BBM).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Jadi bukan diserahkan kepada pasar. Karena kalau tidak diikuti inflasi, kurs, dan harga BBM maka subsidinya akan bertambah. Sementara subsidi itu sudah ditentukan setiap awal tahun, sudah diputuskan oleh DPR,” kata Sofyan dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Jumat (4/12).
Meski mengaku merugi sepanjang Mei-November 2015 sebelum diterapkannya formula tarif baru, Sofyan mengatakan PLN akan menanggung kerugian tersebut tanpa meminta subsidi lebih dari pemerintah. Ia berhitung dalam sebulan PLN harus menanggung rugi Rp 250 miliar.
“Kami menerima kerugian karena pada saat itu karena inflasi sangat tinggi. Kami dapat instruksi dari Presiden jadi kami tahan,” terang Sofyan.
(gen)