Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Selasa (8/12), setelah pemodal asing mulai kembali mengalirkan dananya ke pasar modal. Kemarin indeks ditutup menguat berbarengan dengan kenaikan bursa pasar saham Eropa sebesar 12 poin atau 0,29 persen ke level 4.521.
Analis KDB Daewoo Securities Heldy Arifien mengatakan perburuan sejumlah saham unggulan yang memiliki kapitalisasi besar pada paruh sesi perdagangan Senin kemarin, mencoba mendorong IHSG kembali memasuki tren penguatan.
“Di mana para investor asing cukup aktif berburu saham-saham tersebut dengan mencatatkan total pembelian saham bersih sebesar Rp 605,3 miliar. Pada perdagangan hari ini, celah harga
open 4.508 akan menjadi basis support yang akan menentukan pergerakan harga selanjutnya untuk menguji kembali resistensi 4.542-4.550,” ujarnya dalam riset, Senin (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara analis Reliance Securities Lanjar Nafi menyatakan bursa Asia sebelumnya bergerak bervariasi. Pertemuan negara-negara pengekspor minyak (OPEC) sepakat mempertahankan target produksi 30 juta barel per hari, sehingga harga minyak jatuh ke level terendah.
“Hanya Indeks saham di Jepang yang ditutup naik cukup optimis menyambut data PDB Jepang yang diekspetasikan cukup baik,” jelasnya.
Dari dalam negeri, menurut Lanjar naiknya harga CPO hingga 2,6 persen menjadi salah satu pendorong penguatan IHSG selain paket kebijakan pemerintah mengenai pemotongan Pajak Penghasilan (PPh 21) untuk karyawan padat karya.
“Namun optimisme tersebut terlihat hilang menjelang penutupan melihat data cadangan devisa yang akan diumumkan
after market sebagai tolak ukur kekuatan BI untuk menjaga rupiah agar tetap terkendali,” ujarnya.
Ia menambahkan, sebelumnya bursa Eropa dibuka sangat bergairah mayoritas diatas 1 persen pada awal perdagangan kemarin terdapat kekhawatiran pelemahan pasca pemangkasan suku bunga menjadi -0,3 persen.
“Penguatan bursa AS dan Asia membawa dampak positif pada pergerakan bursa Eropa diawal pekan ini. Sentimen yang akan datang selanjutnya di hari Selasa di antaranya data neraca perdagangan dan komposisi ekspor impor di China dan pertumbuhan PDB zona Eropa yang di mana semua sentimen diekspetasikan cukup baik,” katanya.
Lanjar menilai, secara teknikal IHSG berhasil
rebound pada
support MA50 dan mencoba
break out MA25 dan MA7 sebagai
resistance untuk memperkuat percobaan
break out bearish trend jangka panjang. Dari indikator
Stochastic terlihat kembali terkonsolidasi pada area tengah meskipun indikator RSI dengan momentumnya masih bergerak cukup positif.
“Sehingga diperkirakan IHSG masih akan bergerak mixed cenderung mencoba menguat dengan
range pergerakan 4.495-4.580,” jelasnya.
(gen)