Citigroup Optimistis IHSG Tembus 5.700 Tahun Depan

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Senin, 07 Des 2015 17:08 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan ditutup pada level 4.700 pada tahun ini dan diprediksi menembus 5.700 pada akhir 2016.
Karyawan mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (18/2).
Jakarta, CNN Indonesia -- Citigroup Securities Indonesia meramalkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan menembus level 5.700 pada 2016 seiring dengan peningkatan ekonomi dan akselerasi belanja pemerintah.

Direktur dan Kepala Riset Ekuitas Citigroup Securities, Ferry Wong mengatakan Indonesia bakal mengalami perbaikan kondisi ekonomi setelah muncul harapan kenaikan belanja negara pada tahun depan. Hal itu, lanjutnya, bakal mengakselerasi konsumsi masyarakat, yang merupakan porsi terbesar dalam Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.

“Komposisi PDB kita kan dari konsumsi sekitar 55 persen. Kedua baru investasi aset 32 persen, belanja pemerintah 9 persen dan ekspor 3 persen. Kita melihat belanja pemerintah bisa mendorong konsumsi,” ujar Ferry  pada acara Economic and Capital Market Outlook 2016 di Jakarta, Senin (7/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Ferry, pertumbuhan laba per saham (earning per share/EPS) rerata emiten di lantai bursa tahun ini masih minus 5 persen akibat anjloknya nilai tukar rupiah. Pada tahun depan, Ferry meyakini kondisinya berbalik positif dan membuat IHSG menanjak.

“Saya prediksi tahun ini IHSG bakal ditutup di level 4.700. Untuk 2016 saya masih expect EPS bisa tumbuh sekitar 10 persen. Saya expect indeks naik kurang lebih 20 persen sekitar level 5.700,” tuturnya.

Motor pendorongnya, kata Ferry, kemungkinan besar sektor yang berhubungan dengan belanja pemerintah dan konsumsi masyarakat bakal menjadi primadona IHSG pada tahun depan.

“Untuk sektor sendiri, karena bullish government spending di pembangunan infrastruktur, maka sektor yang terkait hal itu bakal positif. Seperti konstruksi, semen, properti, dan bank. Selain itu sektor consumer bakal turut mendukung terkait meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan beberapa saham yang akan prospektif pada tahun depan, antara lain PT Astra International Tbk (ASII), PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).

Direktur Grup Riset Ekonomi Bank Indonesia, Yoga Affandi mengatakan, perbaikan ekonomi Indonesia akan terus berlanjut pada triwulan IV 2015 ditopang akselerasi pelaksanaan proyek infrastruktur pemerintah.

“Selain itu, investasi swasta diharapkan meningkat sejalan dengan rangkaian paket kebijakan pemerintah, termasuk berbagai deregulasi yang mendukung iklim investasi, serta meningkatnya penyaluran kredit perbankan,” katanya.

Selain akselerasi proyek infrastruktur pemerintah, Yoga menilai meningkatnya investasi, konsumsi yang menguat, serta perbaikan ekspor akan menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi nasional pada  2016. (ags/gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER