Jakarta, CNN Indonesia -- William Surya Wijaya, analis Asjaya Indosurya Securities memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan bergerak di kisaran 4.511–4608 pada perdagangan Kamis (3/12), setelah kemarin ditutup melemah 11 poin (0,26 persen) ke level 4.545 akibat aksi ambil untung.
Menurut William, hari ini IHSG akan kembali berkonsolidasi, meskipun pergerakannya masih diwarnai kembali oleh capital outflow.
“Potensi untuk kembali menggapai resistance 4.608 masih terlihat cukup kuat, selama support dapat terjaga kuat pada level 4.511. IHSG masih berpotensi menguat kembali hari ini,” kata William dalam riset, dikutip Kamis (3/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain faktor aktivitas investor, William menilai efek dari nilai tukar masih akan cukup mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini. Kemarin rupiah menguat tipis 4 poin atau 0,03 persen ke angka Rp 13.780 per dolar.
“Ditambah lagi ada faktor penantian akan berita FFR serta beberapa rilis ekonomi dalam negri yang masih akan bermunculan dalam beberapa waktu mendatang, jadi kemungkinan menguat masih ada,” jelasnya.
Sementara Research Analyst Reliance Securites Lanjar Nafi mengatakan masuknya yuan sebagai mata uang internasional membuat investor China lebih percaya diri.
“Dimana spekulasinya China akan dapat menyerap impor yang lebih murah dan ekspor yang lebih mahal ke depannya. Selain China, indeks saham regional lain bergerak terkonsolidasi minimnya sentimen dan menanti pidato The Fed nanti malam,” kata Lanjar.
Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat Janet Yellen dijadwalkan memberikan pidato proyeksi ekonomi 2016 di Washington pada pukul 12.25 waktu setempat.
(gen)