Jakarta, CNN Indonesia -- Reza Priyambada, Head of Research NH Korindo Securities Indonesia memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada pada rentang support 4.420-4.440 dan resisten 4.500-4.568 setelah pada penutupan perdagangan kemarin (30/11) turun sebesar 114 poin (2,5 persen) ke level 4.446.
“Meski banyak pihak terlihat panik dengan adanya pelemahan namun, kami tidak terlalu khawatir karena koreksi yang terjadi selain terimbas sentimen negatif juga telah menutup sisa utang gap di level 4.452-4.475,” ujar Reza dalam riset, dikutip Selasa (1/12).
Namun menurut Reza, tentu saja pelemahan yang cukup dalam kali ini nantinya dapat dimanfaatkan untuk kembali melakukan aksi beli.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Namun, dengan asumsi kondisi pasar cukup mendukung pembalikan arah naik dan didukung dengan sentimen positif lainnya. Degan demikian, laju IHSG tinggal menyisakan utang gap di level 4346-4381,” jelasnya.
Sementara, laju Rupiah menurut Reza di awal pekan tampaknya harus rela untuk tetap mendekam di zona merah seiring imbas melemahnya laju Euro terhadap laju dolar Amerika Serikat.
“Sentimen yang sama dimana masih maraknya penilaian terhadap ECB yang akan melonggarkan pengetatan moneternya melalui stimulus moneter yang akan diluncurkan,” katanya.
Sebaliknya, dolar negeri Barrack Obama terus melanjutkan penguatan seiring ekspektasi akan kenaikan The Fed pada Desember ini.
“Laju rupiah diperkirakan masih kembali melanjutkan pelemahan seiring masih berlanjutnya apresiasi laju dolar. Apalagi jelang rilis data-data makroekonomi dalam negeri yang sementara ini masih diekspektasikan akan mengalami pelemahan sehingga dapat memberikan sentimen negatif pada rupiah,” ujar Reza.
Laju rupiah diperkirakan akan berada di bawah target support Rp 13.765 per dolar dengan kurs tengah Bank Indonesia Rp 13.855-13.825 per dolar.
(gen)