IHSG Ditutup Melemah Jelang Pemilihan Kepala Daerah

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Selasa, 08 Des 2015 17:13 WIB
Nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 32 poin atau 0,23 persen ke Rp13.893 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.817-Rp13.906 per dolar AS.
Pantulan angka Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di ruang kaca Bursa Ef
Jakarta, CNN Indonesia -- Bursa saham nasional terkoreksi di tengah pelemahan bursa saham global, sehari jelang pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) serentak di 265 daerah tingkat I dan II esok.

Mandiri sekuritas mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/12), turun sebesar 57 poin atau 1,27 persen di level 4.464 setelah bergerak di antara 4.464-4.522. Sebanyak 67 saham naik, 216 saham turun, 57 saham tidak bergerak, dan 221 saham tidak ditransaksikan.

Investor tercatat membukukan transaksi sebesar Rp5,24 triliun, terdiri dari transaksi reguler Rp3,75 triliun dan transaksi negosiasi Rp1,49 triliun. Di pasar reguler, investor asing membukukan transaksi jual bersih (net sell) sebesar Rp380,79 miliar.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seluruh indeks sektoral melemah dipimpin oleh sektor aneka industri yang turun 4,24 persen dan sektor tambang yang minus 1,85 persen.

Saham di sektor aneka industri yang paling terkoreksi adalah PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) yang turun 9,09 persen dan PT Apac Citra Centertex Tbk (MYTX) minus 8,93%.

Di sektor tambang, saham yang paling melemah adalah PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) sebesar 9,63 persen dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA) negatif 9,5 persen.

Dari Asia, mayoritas indeks saham terkoreksi. Kondisi itu ditunjukkan oleh indeks Nikkei225 di Jepang yang turun sebesar -1,04 persen, indeks Kospi di Korsel negatif 0,75 persen, dan indeks Hang Seng di Hong Kong yang terkoreksi sebesar 1,34 persen.

Sore ini, mayoritas indeks saham di Eropa juga melemah sejak dibuka tadi siang. Indeks FTSE100 di Inggris turun 0,29 persen, DAX di Jerman melemah 0,4 persen, dan CAC di Perancis terkoreksi 0,45 persen.

Di pasar valas, nilai tukar rupiah terkoreksi sebesar 32 poin atau 0,23 persen ke Rp13.893 per dolar AS, setelah bergerak di kisaran Rp13.817-Rp13.906 per dolar AS.

Pilkada serentak akan digelar besok, Rabu (9/12), di 265 daerah tingkat I dan II. Peserta Pilkada tahun ini terdiri dari 21 pasangan calon pemilihan gubernur dan wakil gubernur, 714 pasangan calon pemilihan bupati dan wakil bupati, dan 117 pasangan wali kota dan wakil wali kota.

Kepala Riset First Asia Capital David Sutyanto menilai gelaran Pilkada tidak terlalu berdampak signifikan terhadap bursa saham. Pesta demokrasi daerah itu juga tidak akan serta merta mendongkrak transaksi perdagangan saham. Namun, konsumsi publik diprediksi bakal meningkat pada akhir tahun ini.

“Kalau transaksi bursa tidak (terkena pengaruh). Kalau konsumsi harusnya naik apalagi ini akhir tahun, banyak libur,” ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (8/12).

Menurutnya, hal tersebut bakal berpengaruh ke emiten (perusahaan di bursa saham) yang bergerak di sektor barang konsumsi. Ia menyatakan sebaiknya investor mencermatai saham-saham di sektor tersebut.

“Saham sektor konsumsi bagus, seperti UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk), ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk), KLBF (PT Kalbe Farma (Persero) Tbk), GGRM (PT Gudang Garam Tbk) dan HMSP (PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk),” jelasnya.

David menambahkan, hingga akhir tahun, prospek kinerja saham sektor tersebut terbilang positif. Pasalnya, adanya pilkada dan banyaknya hari libur akan ditopang aksi memperbaiki portofolio saham (window dressing) di penghujung tahun.

“Kira-kira penguatannya 5 persen masih bisa. Karena saya yakin ada window dressing di pekan ini dan pekan depan,” jelasnya.

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan adanya gelaran pilkada tidak memiliki efek langsung terhadap volume dan nilai transaksi di bursa saham. Apalagi, lanjutnya, sentimen makroekonomi global saat ini lebih berpengaruh.

“Saya kira pilkada enggak terlalu berpengaruh. Buktinya sekarang saja indeks malah melemah,” ujarnya saat dihubungi.

Satrio menjelaskan, pada saat ini kondisi keuangan global lebih berpengaruh terhadap pergerakan bursa saham di Indonesia. Menurutnya, di penghujung tahun ini, pergerakan bursa masih belum stabil karena berbagai faktor.

“Ya seperti kita lihat, masih ada sentimen negatif yang ada. Terakhir adalah terkait OPEC (organisasi negara pengekspor minyak) yang mempertahankan produksi. Hal itu membuat harga minyak jatuh dan berimbas ke bursa dunia,” jelasnya.

Ia menilai, efek pilkada kemungkinan hanya berpengaruh terhadap sektor tertentu dalam bursa saham. Satrio menjelaskan, sektor tersebut tentunya yang berkaitan langsung dengan kampanye pilkada yaitu consumer (barang konsumsi), seperti rokok, makanan minuman dan juga sektor ritel.

“Sektor consumer ada ICBP (PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk), MYOR (PT Mayora Indah Tbk), ULTJ (PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Co Tbk). Untuk ritel ada AMRT (PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk) dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk,” jelasnya.

(ags)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER