Investor Masuk Area Jenuh Jual, IHSG Diprediksi Menguat

Giras Pasopati | CNN Indonesia
Kamis, 10 Des 2015 06:45 WIB
IHSG diperkirakan akan bergerak variatif dengan kecenderungan positif dalam rentang 4.420-4.530.
IHSG diperkirakan akan bergerak variatif dengan kecenderungan positif dalam rentang 4.420-4.530. (ANTARA FOTO/Fanny Kusumawardhani).
Jakarta, CNN Indonesia -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas karena investor diperkirakan memasuki area jenuh jual yang membuka adanya pergerakan positif.

Analis KDB Daewoo Securities Heldy Arifien mengatakan sejumlah indikator teknikal telah menunjukkan adanya limitasi area tekanan yang berada pada area jenuh jual. Hal itu lanjut Heldy, membuka peluang pembalikan arah pada support selanjutnya di level 4.420. 

“Kami perkirakan, IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan positif dalam rentang yang serupa 4.420-4.530,” ujarnya dalam riset, dikutip Kamis (10/12).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait perdagangan sebelumnya, Heldy menilai IHSG melemah mengiringi terpuruknya bursa utama global  serta merosotnya harga acuan minyak dunia yang mencapai 5,8 persen. IHSG terkoreksi 1,3 persen dan ditutup pada level 4.464 dalam perdagangan Selasa lalu. 

“Harga minyak yang terjun bebas ke US$ 37,7 per barel, mengakibatkan mayoritas saham terkait melemah serta indeks sektor pertambangan menjadi susut hingga 1,7 persen dan mengiringi sektor aneka industri yang tergelincir hingga 3,6 persen,” jelasnya.

Heldy menilai aksi ambil untung saham-saham unggulan yang dilakukan oleh mayoritas investor asing, mewarnai pergerakan IHSG yang susut 57,2 poin dari level indeks penutupan hari Senin dan gagal bertahan pada area 4.500. 

Ia menjelaskan, saham PT Astra International Tbk (ASII) menjadi salah satu saham yang membebani upaya IHSG untuk bisa mendekati level resistensi terdekatnya di angka 4.530. Saham tersebut melorot 5,0 persen ke level harga Rp 6.200 per saham dimana asing membukukan penjualan mencapai Rp 146,3 miliar. 

Analis Asjaya Indosurya Securities, William Surya Wijaya mengatakan IHSG saat ini  masih bergerak dalam dalam tekanan, tekanan yang terjadi adalah akibat efek dari pergerakan market global yang belum kondusif, serta harga komoditas minyak yang kembali mengalami penurunan. 

“Di mana hal tersebut memberikan dampak tersendiri terhadap emiten-emiten di pasar modal Indonesia yang sebagian berbasis komoditas,” jelasnya.

Namun, William menilai tekanan ini tentunya akan bersifat sementara, melihat masih stabilnya perekonomian dalam negeri. Menurutnya, jika dilihat dari sisi cadangan devisa yang sudah terlansir, maka potensi untuk kembali menguat masih terlihat dalam pergerakan IHSG. 

“Hari ini IHSG berpotensi melakukan rebound terbatas, resistance saat ini berada pada level 4.560 yang perlu digapai untuk memperkuat pola kenaikan, dengan support pada 4.445,” ungkapnya. (gen)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER