Jakarta, CNN Indonesia -- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) operator pelabuhan, PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III tengah mencari mitra kerja untuk mengelola industri perikanan yang akan didirikan perusahaan di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah.
Direktur Utama Pelindo III Djarwo Sujanto mengatakan mitra kerja yang dicarinya ini harus berpengalaman di bidang pengolahan ikan, sedangkan perusahaan akan mengelola infrastruktur dasar dan pelaksanaan reklamasi. Pelindo III mengalokasikan lahan seluas 25 hektare untuk membangun sentra pengolahan ikan tersebut.
"Namun pencarian mitra kerja ini akan kami lakukan setelah studi kelayakan rampung. Saat ini kami masih dalam tahap sinkronisasi dengan Kementerian Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan," jelas Djarwo di Jakarta, Kamis (10/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia berharap mitra kerja yang digandeng merupakan perusahaan yang sudah lama menguasai sektor perikanan. Namun, ia belum bisa memastikan kalau bentuk kerjasama ini berbentuk perusahaan patungan (
joint venture).
"Nanti kita lihat skema kerjasamanya seperti apa. Mungkin kita tidak akan membuat seperti institusi besar, tapi nanti kita lihat sinerginya," jelas Djarwo.
Investasi Rp 1 TriliunPembangunan sentra pengolahan hasil tangkapan ikan ini dibangun perusahaan karena melihat peluang bisnis tersebut masih terbuka lebar di Tegal. Untuk tahap awal, Pelindo III siap menggelontorkan uang Rp 1 triliun yang masuk dalam anggaran kebutuhan perusahaan sebesar Rp 20 triliun selama lima tahun ke depan.
"Uang itu tak hanya untuk proyek Tegal, tapi juga pengembangan lima pelabuhan utama kami dan juga bagi 43 pelabuhan yang kami kelola. Kami juga masih mengembangkan proyek besar seperti Teluk Lamong, Benoa, dan
Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE)," katanya.
Sampai saat ini, Pelindo III telah mengumpulkan dana sebanyak Rp 11 triliun dari hasil penerbitan global bonds pada 2014 sebanyak Rp 6 triliun dan dari kas internal sebanyak Rp 5 triliun. Karena Penyertaan Modal Negara (PMN) Pelindo III tahun depan senilai Rp 1 triliun masih ditahan, Pelindo akan segera mencari pembiayaan eksternal.
Namun, ia masih belum tahu apakah pinjaman itu akan didapat dari penerbitan obligasi lagi atau pinjaman multilateral. Selain itu, Djarwo mengaku akan susah mendapat pendanaan mengingat rasio utang terhadap pendapatan sebelum pajak, beban bunga, depresiasi, dan amortisasi (
debt-to-EBITDA ratio) perusahaan sudah di angka 2,9 persen.
"Kami masih butuh dana sebesar Rp 9 triliun hingga Rp 10 triliun lagi, jadi mungkin kami butuh pinjaman lagi. Karena dari pendanaan sebanyak Rp 20 triliun itu, Rp 5 triliun pendanaan dari dalam dan Rp 15 triliun itu pendanaan eksternal," ujarnya.
(gen)