Jakarta, CNN Indonesia -- PT Bank Mandiri Tbk berencana memperbesar penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) untuk pembelian rumah bekas pada 2016 mendatang. Sampai kuartal III 2015, bank pelat merah tersebut telah mencairkan KPR sebesar Rp 29,9 triliun yang sebagian diantaranya merupakan KPR pembelian rumah bekas.
Direktur Consumer Banking Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan segmen KPR rumah bekas memiliki potensi yang cukup baik untuk tumbuh. Karena kebutuhan masyarakat tempat tinggal yang terjangkau sekaligus siap huni sangat tinggi.
“Kebutuhan yang tinggi tersebut mendorong perseroan untuk terus berinovasi melalui produk dan layanan yang sesuai dengan keinginan masyarakat. Misalnya program promosi pembiayaan yang menarik,” ungkap Hery dalam keterangan persnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hery mengungkapkan, Bank Mandiri memiliki strategi khusus dalam meningkatkan penetrasi KPR rumah bekasnya ke masyarakat. Beberapa diantaranya adalah diskon biaya provisi 50 persen,
cashback biaya appraisal, simplifikasi proses dokumen, serta tenor kredit hingga 20 tahun. Selain itu, Bank Mandiri juga memberikan insentif tambahan kepada agen properti yang membantu perusahaan menyalurkan KPR rumah bekas ke masyarakat.
“Kami juga terus memperkuat kerjasama dengan agen properti sebagai jembatan informasi kepada calon debitur, sekaligus mitra strategis perseroan dalam mempermudah akses nasabah pada KPR rumah bekas,” kata Hery.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menambahkan, mengatakan bahwa 2016 adalah momentum bagi industri properti untuk tumbuh. Di mana pasar rumah bekas akan mengimbangi pasar rumah baru menuju keseimbangan pasar baru menyesuaikan dengan daya beli masyarakat yang diperkirakan masih rendah.
(gen)