Jakarta, CNN Indonesia -- Bank Sentral Amerika diperkirakan bakal menaikkan lagi suku bunga pada kuartal I 2016.
Reuters melaporkan, sebanyak 13 dari 21
broker Wall Street yang berhubungan langsung dengan Federal Reserve (The Fed), meyakini the Fed selanjutya akan menaikkan suku pada tiga bulan pertama di tahun depan. Sementara delapan
broker lainnya mengatakan The Fed akan menaikkan suku pada kuartal kedua.
Kesimpulan tersebut dibuat Reuters usai melakukan survei terhadap 21
broker utama Wall Street yang meyakini The Fed akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali sepanjang 2016. Para broker tersebut memperkirakan pada akhir 2016, The Fed akan menaikkan suku bunga menjadi sebesar 1,125 persen dari posisi saat ini dikisaran 0,25-0,5 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Reuters melaporkan, stabilitas pasar tenaga kerja di Amerika saat ini telah menurunkan tingkat pengangguran sebanyak 5 persen dibarengi dengan prospek inflasi yang rendah di negara tersebut. Dalam proyeksi terbarunya, The Fed bahkan berani menurunkan perkiraan inflasi 2016 menjadi 1,6 persen, dari ekspektasi sebelumnya 1,7 persen.
"Sebagai antisipasi, Federal Open Market Committee (FOMC) menyesuaikan pada inflasi, menempatkan hasil aktual pada tingkat yang sama seperti kemajuan yang diharapkan ini akan memperlambat laju kenaikan suku bunga jika inflasi terus berada di sisi negatif. Tapi sebaliknya juga benar, kecepatan inflasi mungkin menjamin kecepatan kenaikan (suku bunga)," kata Ekonom Credit Suisse, seperti dikutip dari Reuters.
Sejak awal the Fed mengupayakan untuk memberikan stimulus moneter yang luar biasa, neraca keuangan Amerika meningkat sekitar US$ 4,5 triliun pada berbagai jenis surat berharga, dari sekitar US$ 870 miliar pada pertengahan 2007.
(gen)