Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Sofyan Djalil mengaku lega setelah Bank Sentral Amerika (The Fed) menaikkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin dini hari tadi. Kebijakan tersebut diterjemahkan Sofyan sebagai bentuk kepastian bagi investor yang ingin berinvestasi dan tidak ragu lagi menanamkan uangnya di Indonesia.
"Justru semakin pasti seperti ini lebih bagus, tidak lagi orang memainkan isu ini. Sebenarnya kenaikannya sudah lama diantisipasi dan ternyata akhirnya datang juga. Jadi kalau melihat dari sisi ekonomi kita tidak akan ada masalah lagi, malah akan jauh lebih baik," jelas Sofyan di Jakarta, Kamis (17/12).
Jika keraguan investor hilang, maka hal itu juga akan berpengaruh positif bagi investor yang berniat menanamkan modalnya di proyek-proyek yang menggunakan skema Kerjasama Pemerintah dan Swasta (
Public Private Partnership/PPP). Pasalnya, saat ini pemerintah tengah menyediakan banyak sekali proyek-proyek yang dibangun dengan sistem PPP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengutip Buku PPP yang dikeluarkan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), sudah terdapat 22 proyek yang dikerjakan dengan skema PPP. Pemerintah sendiri berupaya untuk menawarkan 38 proyek lainnya dengan total nilai investasi sebesar US$ 23,55 miliar yang sebagian besar terdiri dari proyek transportasi dan pembangkit listrik.
Oleh karenanya, Sofyan berharap banyak masuknya peran swasta di proyek pemerintah mengingat pengaruh positif dari eksternal saja tak cukup. Dari sisi Bappenas, ia mengatakan kalau penentuan pengerjaan proyek PPP ke depan akan dianalisis bersama Kementerian/Lembaga terkait dan tentunya proyek itu harus diketahui Presiden.
"Sekarang kita sudah sedikit lega, tidak ada pengaruh apa-apa lagi. Oleh karena itu kita akan menerapkan kebijakan domestik yang bagus. Sepanjang saya punya program Bappenas, saya memastikan bagaimana proyek pembangunan nantinya benar-benar bermanfaat," jelasnya.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, The Fed akhirnya menaikan suku bunga dari 0 persen-0,25 persen menjadi 0,25 persen-0,50 persen setelah tidak ada perubahan selama hampir satu dekade terakhir. The Fed memberlakukan suku bunga mendekati nol persen selama krisis di Desember 2008 untuk membantu menstimulasi ekonomi dan mendorong pembenahan pasar perumahan yang sempat runtuh.
(gen)