Jakarta, CNN Indonesia -- Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) bulan Desember tetap mempertahankan suku bunga acuan BI Rate di angka 7,5 persen. Selain itu, BI juga mempertahankan suku bunga fasilitas kredit (lending facility) tetap 8 persen dan suku bunga deposito tetap di angka 5,5 persen.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan bahwa inflasi yang ditargetkan berada di bawah 3 persen hingga akhir tahun membuat BI mempertahankan suku bunga acuannya. Tercatat, inflasi November berada di angka 0,21 persen
month to month (mtm) sehingga membuat akumulasi inflasi dari Januari hingga November sebesar 2,37 persen.
"Berdasarkan perkembangan inflasi sampai bulan Oktober, BI memandang bahwa inflasi 2015 bisa sampai di bawah 3 persen sesuai dengan target inflasi BI 4 plus minus 1 persen yang didukung oleh inflasi
volatile food dan inflasi inti (
core inflation) yang rendah," ujar Tirta di Jakarta, Kamis (17/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati optimistis inflasi bisa terjaga, namun otoritas moneter tetap memperhatikan potensi kenaikan inflasi dari sisi komoditas yang harga-harganya telah diatur pemerintah (
administered prices). Tapi kewaspadaan itu tak akan terlihat di bulan ini seiring survei yang dilakukan oleh BI menunjukkan kalau inflasi Desember diperkirakan akan berada di angka 0,5 persen.
"Memang kemarin administered price mengalami deflasi dengan menurunnya harga energi dunia. Tapi risiko inflasi perlu diwaspadai dari sisi tersebut," ujar Tirta.
"Kami akan terus berupaya mengelola permintaan domestik, mengarahkan ekspektasi inflasi dan terus melakukan stabilisasi nilai tukar meskipun hingga November kemarin Rupiah terdepresiasi sebesar 11,05 persen sejak awal tahun," tambahnya.
Perlu diketahui bahwa penurunan BI Rate terakhir dilakukan Februari lalu, di mana BI menurunkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dari 7,75 persen ke 7,5 persen. Selain itu, BI juga menurunkan suku bunga deposito facility juga sebesar 25 basis poin dari angka 5,75 persen ke angka 5,5 persen. Keputusan BI tersebut diambil setelah adanya deflasi sebesar 0,24 persen pada bulan Januari 2015.
(gen)